TOPSUMBAR – Sebanyak 10 wartawan Kota Pariaman mengikuti sosialisasi Program Prioritas Kemendikbudristek yang diadakan oleh BBPMP Sumbar di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman.
Acara ini dibuka oleh Kadisdikpora Kota Pariaman, Kanderi, yang menyambut baik inisiatif sosialisasi ini pada Rabu, 31 Juli 2024.
Dalam sambutannya, Kanderi mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang dinilai efektif untuk menyebarluaskan informasi penting terkait program-program Kemendikbudristek kepada masyarakat luas.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya sosialisasi ini, karena biasanya sosialisasi program-program Kemendikbudristek hanya dilakukan di kalangan internal dinas terkait dan tidak sampai kepada masyarakat. Ini adalah pertama kalinya program-program tersebut disosialisasikan secara luas melalui media massa, berkat inisiatif BBPMP Sumbar,” ujar Kanderi.
“Alhamdulillah lokasinya berada di aula dinas Pendidikan ini, terlepas dari sosialisasi masalah pendidikan yang merupakan tanggung jawab kita bersama. Namun, kami melihat ada dampak yang sangat siknifikan, karena secara tidak langsung program sosialisasi ini juga mempromosikan keberadaan Aula dinas pendidikan Kota pariaman,” tambahnya.
Kepala BBPMP Sumbar, Muslihuddin menjelaskan bahwa program-program Kemendikbudristek saat ini sudah memasuki episode ke-26.
Muslihuddin menekankan pentingnya peran media dalam menyebarkan informasi tentang program pendidikan kepada masyarakat.
“Tanpa bantuan wartawan, saya pesimis program ini akan berjalan dengan baik dan sempurna. Kami berharap para wartawan dapat membantu menyosialisasikan program-program Kemendikbudristek ke tengah masyarakat,” ungkap Muslihuddin.
Sementara itu, Rini Angraini, narasumber dari BBPMP Sumbar, menjelaskan secara rinci tentang program-program prioritas Kemendikbudristek, termasuk Merdeka Belajar, Asesmen Nasional, Program Sekolah Penggerak, dan lainnya.
Ia juga menyoroti pentingnya perhatian pada pendidikan anak usia dini dan transisi siswa dari PAUD ke SD.
Pada kesempatan tersebut, Wartawan dari Harian Singgalang yang aktif sebagai praktisi pendidikan menjelaskan bahwa dalam rancangan kegiatan di Dapodik tidak ada anggaran khusus untuk publikasi.
Menurutnya, jika diadakan melalui kebijakan sekolah, realisasinya seringkali tidak bisa sesuai dengan anggaran tahun berjalan karena kebutuhan yang kadang mendesak.
“Contohnya, sekolah tidak menganggarkan rehab bangunan, tetapi jika terjadi kerusakan mendadak seperti angin puting beliung yang mengangkat atap sekolah, maka anggaran harus dialihkan untuk kebutuhan mendesak tersebut,” ujarnya.
Wartawan dari SCTV menyarankan agar rincian penggunaan anggaran dicantumkan per bulan saja, sementara wartawan dari Padang Ekspres mengapresiasi informasi dari Kabid PNF Jurnal tentang keberadaan Sekolah Penggerak yang baru masuk pada termin kedua, setelah pada termin pertama Kadisdikpora melakukan kegiatan dinas keluar daerah.
Sementara itu, wartawan dari Topsumbar.co.id, yang juga memiliki PAUD gratis, menyoroti bahwa dana publikasi tidak ada dalam Dapodik.
Jika diadakan, tentu hal itu akan menggerus biaya lain karena dana BOP hanya penunjang pendidikan, bukan biaya utama.
Sedangkan wartawan dari Kongkrit.com mempertanyakan legalitas keberlangsungan kegiatan Kemendikbudristek ini, mengingat masa transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo dan belum terbentuknya kabinet baru, sehingga nasib Nadiem Makarim masih dipertanyakan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai wartawan dari media lokal, termasuk Singgalang, Kupasonline, SCTV, Topsumbar.co.id, Kongkrit.com, Padang Ekspres, dan lainnya.
Para wartawan berdiskusi mengenai tantangan dan solusi terkait sosialisasi program pendidikan, serta pentingnya alokasi anggaran yang fleksibel untuk kebutuhan mendesak di sekolah.
(Zaituni)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel