TOPSUMBAR – Pendidikan inklusi adalah sistem pendidikan yang memberikan kesempatan bagi semua anak, termasuk anak dengan kebutuhan khusus, untuk belajar bersama di sekolah reguler.
Salah satu kunci untuk mewujudkan pendidikan inklusi yang berkualitas adalah penyediaan fasilitas yang memadai dan ramah disabilitas.
Menurut Pasal 1 Permendiknas No. 70 Tahun 2009, pendidikan inklusi adalah sistem pendidikan yang menyediakan kesempatan bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus serta potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa, untuk belajar bersama-sama dengan siswa lainnya dalam lingkungan pendidikan yang sama.
Namun, survei yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa masih banyak sekolah inklusi di Indonesia yang belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pembelajaran anak berkebutuhan khusus (ABK).
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam telah melakukan perbaikan sarana toilet inklusi di SDN 08 Kubang Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah.
Fasilitas ini sebelumnya digunakan sebagai tempat evakuasi sementara bagi masyarakat terdampak bencana dan kini telah ditingkatkan oleh Tim Jemari Sakato.
Peresmian dan serah terima toilet inklusi ini dilakukan pada Rabu, 17 Juli 2024 oleh Sekretaris Disdikbud Kabupaten Agam, BPBD Agam, Camat Candung, Walinagari Bukik Batabuah, serta Kepala Sekolah SD se-Kecamatan Candung.
Firdaus, perwakilan dari Tim Jemari Sakato, menyatakan rasa bangganya dapat berpartisipasi dalam pembangunan toilet inklusi ini.
“Kami berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh siswa dan masyarakat sekitar,” katanya.
Di sisi lain, Bupati Agam, melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Taslim, juga menyampaikan apresiasinya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam proyek ini. Dengan adanya toilet inklusi, kami berharap semua siswa, termasuk mereka yang disabilitas, dapat merasa lebih nyaman dan terfasilitasi dengan baik di lingkungan sekolah,” ujar Taslim.
Selain itu, pembangunan fasilitas ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga ASB, HWDI-GERKATIN, Kementerian Dalam Negeri, Kepala Sekolah dan Guru, Komite Sekolah, Pemerintahan Nagari, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam.
Kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menindaklanjuti pembangunan toilet inklusi ini.
Dengan demikian, pembangunan fasilitas ini tidak hanya mencerminkan komitmen terhadap inklusi dan kesetaraan, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana di Nagari Bukik Batabuah.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.