TOPSUMBAR – Pekan Kebudayaan Lima Puluh Kota 2024 resmi ditutup dengan meriah oleh Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo.
Penutupan acara tahunan ini dilaksanakan di RTH Mahkota Berlian, IKK Sarilamak, pada Jumat malam, 5 Juli 2024.
Meskipun diguyur hujan, ribuan warga tetap antusias menghadiri acara penutupan yang menjadi puncak dari rangkaian kegiatan selama lima hari tersebut.
Kemeriahan tidak hanya terjadi pada malam penutupan, tetapi juga terlihat sepanjang pelaksanaan Pekan Budaya.
Masyarakat sangat antusias mengikuti berbagai lomba yang melibatkan peserta dari masing-masing kecamatan. Pada acara penutupan, panitia juga menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba.
Selama lima hari pelaksanaan, berbagai kesenian tradisional, kuliner khas, dan pameran dari instansi pemerintahan, BUMD, dan swasta ditampilkan. Lomba-lomba yang berkaitan dengan adat dan budaya Lima Puluh Kota juga menjadi daya tarik utama.
Dalam sambutannya, Safaruddin menegaskan bahwa Pekan Budaya ini merupakan implementasi dari visi misi daerah untuk mewujudkan Lima Puluh Kota yang Madani, Beradat, dan Berbudaya dalam kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
“Pekan budaya ini adalah wadah untuk menonjolkan dan melestarikan tradisi adat dan budaya Kabupaten Limapuluh Kota,” ujar Safaruddin.
Safaruddin juga mendorong setiap nagari untuk mengadakan kegiatan adat dan budaya di tingkat nagari, sehingga potensi adat dan budaya dapat lebih dikenal dan dilestarikan.
Ia juga menyoroti dampak positif terhadap UMKM selama pekan budaya, dengan perputaran uang mencapai miliaran rupiah, yang membuat usaha kuliner masyarakat sekitar lokasi RTH Mahkota Berlian sangat laris.
Ketua Panitia Pekan Budaya 2024, yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Afri Efendi, mengungkapkan bahwa minat masyarakat sangat besar dalam mengikuti berbagai festival dan lomba.
“Peserta Pekan Budaya tahun ini berasal dari utusan kecamatan, nagari, dan sekolah-sekolah, serta kelompok seni kebudayaan yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota. Alhamdulillah, animo masyarakat sangat tinggi untuk menyaksikan pekan budaya ini,” ujar Afri Efendi.
Selama lima hari, ada sembilan kegiatan yang digelar, termasuk Pawai Budaya dari 13 kecamatan, Festival Randai dengan 12 grup peserta.
Kemudian Lomba Tari Minang Kreasi dengan 22 sanggar tari, Lomba Qhasidah Rebana diikuti 13 grup, dan Lomba Talempong Pacik dengan 14 utusan SMP dan SMA.
Lomba lainnya adalah Lomba Baju Kurung Basiba dengan 30 peserta, Lomba Baju Kurung Basiba Modifikasi dengan 27 peserta, Lomba Lagu Pop Minang dengan 22 peserta, dan Lomba Bercerita Legenda Minangkabau dengan 37 peserta dari koordinator wilayah SD masing-masing kecamatan.
Selain itu, Pameran Stand yang diikuti oleh 32 dinas, instansi vertikal, BUMN, BUMD, dan swasta juga turut meramaikan acara.
Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Deni Asra, berharap Pekan Budaya ini dapat melestarikan tradisi, adat, dan budaya masyarakat Lima Puluh Kota.
“Wajib bagi kita semua untuk melestarikan adat dan budaya. Inilah tujuan dari Pekan Budaya. Jadikan juga pekan budaya tahun ini sebagai evaluasi untuk pelaksanaan pekan budaya tahun berikutnya,” ujar Deni Asra.
(TON)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.