Padang | Musfi Yendra dikenal sebagai seorang pegiat sosial. Melalui lembaga Dompet Dhuafa Singgalang, ia bertahun-tahun berkiprah mengurus orang miskin di Sumatera Barat. Lembaga amil zakat ini merupakan cabang dari Dompet Dhuafa Republika. Aktivitas utamanya adalah menghimpun dana publik berupa zakat, infak, sedekah, wakaf dan menyalurkannya kepada kaum dhuafa dalam berbagai bentuk program.
Pengalamannya sebagai seorang pegiat sosial tersebut kemudian ia bukukan dengan judul Nurani Filantopis; Realita, Edukasi, dan Gagasan Gerakan Kemanusiaan. Buku ini terbit bertepatan dengan usianya ke-42 tahun pada bulan Mei lalu.
Dikatakan Musfi Yendra, berbagai fenomena kemiskinan sepanjang tahun 2011 hingga 2016 saat ia menjadi Kepala Cabang Dompet Dhuafa Singgalang ia tulis dan kemudian dipublikasi di media cetak dan online.
“Buku terbaru saya berjudul Nurani Filantropis; Realita, Edukasi, dan Gagasan Gerakan Kemanusiaan ini berisikan berbagai catatan saya tentang program sosial Dompet Dhuafa Singgalang di Sumatera Barat, selama menjalani amanah sebagai Kepala Cabang lembaga ini. Banyak fenomena kemiskinan yang saya temukan dilapangan dan kemudian kami berikan bantuan, mengedukasi publik untuk menyalurkan zakat, infak, sedekah dan wakaf melalui lembaga, membangun sinergisitas dengan pemerintah dan lembaga lain untuk bersama merespon berbagai masalah sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan dakwah dan kebencanaan di Sumatera Barat,” katanya, Minggu (21/7).
Dijelaskan Musfi, buku karyanya tersebut akan dilakukan peluncuran oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi dalam waktu dekat.
“Buku ini terbit pada bulan Mei lalu, bertepatan dengan usia saya ke-42 tahun, dan Insyaa Allah dalam waktu dekat akan dilakukan peluncurannya secara resmi oleh Buya Mahyeldi, Gubernur Sumbar. Buya juga memberi pengantar dalam buku tersebut,” kata Musfi yang masih menjadi Pembina di Dompet Dhuafa Singgalang ini.
Buku ini setebal 640 halaman, untuk tahap pertama buku ini sudah dicetak sebanyak 150 eksemplar oleh penerbit RumahKayu Pustaka. Buku yang dieditori oleh Holy Adib tersebut semua akan disumbangkan oleh Musfi kepada publik.
“Insyaa Allah semua buku yang sudah cetak akan saya sumbangkan untuk publik, sebagai literasi di bidang filantropi, sosial kemanusiaan,”katanya.
Berbagai pihak menyambut baik buku karya Musfi Yendra ini. Sastri Bakry, Sastrawati dan Ketua Penulis Wanita Indonesia, mengatakan buku ini merupakan warisan yang harus dimiliki oleh generasi penerus, bagaimana cara merawat hati nurani dalam bentuk kepedulian terhadap orang lain.
“Inilah buku terlengkap yang pernah saya baca. Bukan hanya bicara soal aktifitas sosial terutama di Dompet Dhuafa, tetapi Musfi Yendra juga bicara soal pendidikan, ekonomi, agama dan lain-lain. Ia menyampaikan fakta dan solusinya. Semua bermula dari sebongkah hati yang terwujud dalam integritas. Tak banyak sekarang orang yang memiliki hati nurani. Buku ini tidak hanya perlu dibaca tapi juga harus dimiliki sebagai warisan bagi penerus. Betapa merawat hati nurani itu penting sehingga kita akan peduli dengan banyak orang. Bukan saja dalam keluarga, tapi juga lingkungan sekitar, daerah kita, hingga nasional bahkan internasional. Musfi tidak banyak berkata-kata, ia hanya asyik bekerja, berkarya dan semua direkamnya dalam tulisan ini, ” ungkap Sastri yang Ketua Satu Pena Sumatera Barat ini.
Wartawan Senior, Khairul Jasmi juga menyebut angkat topi apa yang dilakukan oleh Musfi Yendra, karena konsisten mengurus orang miskin.
“Menolong orang adalah sifat dasar humaniora. Jiwa kemanusiaan sering tersentuh tapi sangat banyak yang berhenti sampai di sana saja. Musfi Yendra tersentuh dan kemudian bertindak. Ada tapi tak banyak yang seperti itu, makanya saya angkat topi atas kepedulian saudara Musfi yang terjun membantu kaum dhuafa. Ia juga selama bertahun-tahun telah menjaga jalannya Dompet Dhuafa Singgalang,” katanya.
Buku Nurani Filantropis ini adalah buku kelima dari enam buku yang telah ditulis oleh Musfi Yendra. Dua buku ia tulis sendiri, empat buku lagi ia tulis bersama tim. Satu bukunya yang fenomenal berjudul Ring Piston Kekuasaan. []