Menhir Maek, Wisata Edukasi di Nagari Maek Kabupaten Limapuluh Kota, Saksi Bisu Peradaban yang Hilang di Sumatera Barat

Menhir Maek, Wisata Edukasi di Nagari Maek Kabupaten Limapuluh Kota, Saksi Bisu Peradaban yang Hilang di Sumatera Barat (Foto: Dok.Istimewa)
Menhir Maek, Wisata Edukasi di Nagari Maek Kabupaten Limapuluh Kota, Saksi Bisu Peradaban yang Hilang di Sumatera Barat (Foto: Dok.Istimewa)

TOPSUMBAR – Nagari Maek, sebuah desa di lereng Bukit Barisan, Sumatera Barat, Indonesia, akhir-akhir ini menjadi perbincangan.

Hal ini disebabkan karena Nagari Maek memiliki situs prasejarah yang kaya dan menarik.

Salah satu situs prasejarah yang menarik perhatian adalah menhir  di Nagari Maek yang berjumlah 375 buah.

Bacaan Lainnya

Menhir ini memiliki ukiran yang berbeda-beda, dengan beberapa yang berdiri dan beberapa yang telah rebah.

Banyak warga setempat yang menganggap menhir-menhir ini adalah sebuah kuburan, karena ditemukan tulang belulang di bawahnya.

Keberadaan situs ini menjadi saksi bisu dengan peradaban masa lalu yang berusia lebih dari 6000 tahun.

Keunikan dan Ragam Menhir di Nagari Maek

Menurut Pak Zal, seperti dilansir dari Youtube TVRI Nasional, menhir ini memiliki ukuran yang berbeda, ada yang besar, kecil, dan ada yang memiliki ukiran.

Menurut arkeologi, menhir yang besar atau memiliki ukiran mungkin punya kasta yang lebih tinggi daripada yang lain.

Satu hal yang unik dari menhir-menhir ini adalah letaknya yang mengarah ke selatan atau ke arah matahari terbit.

Hal ini mungkin berkaitan dengan kepercayaan masyarakat masa lalu yang percaya bahwa matahari adalah sumber dari segala kehidupan.

Penemuan Kerangka Manusia

Pada tahun 2019, dilakukan penggalian di beberapa menhir dan menemukan kerangka manusia dengan jumlah yang berbeda-beda, mulai dari 1 hingga 3.

Tinggi kerangka manusia ini adalah 3,5 meter, yang artinya lebih tinggi dari manusia sekarang.

Menurut Pak Zal, menhir ini mungkin dibuat oleh manusia yang lebih tua, dengan ukiran yang lebih halus dan ornamen yang lebih lengkap.

Perlindungan dan Pemanfaatan Menhir

Sebelum dilindungi, masyarakat setempat tidak mengetahui jika menhir-menhir ini adalah sebuah peninggalan benda cagar budaya, sehingga banyak yang dirusak dan dipecah untuk digunakan sebagai bahan bangunan.

Namun, sekarang, menhir ini telah terdaftar sebagai tempat wisata edukasi, yang artinya setiap bangunan menhir yang ada tidak boleh diambil atau digali sembarangan orang lagi.

Menhir di Nagari Maek menjadi salah satu situs yang menarik perhatian, dengan jumlah menhir yang terbanyak di Sumatera Barat.

Situs lain yang menarik perhatian adalah di kota Gadang, yang memiliki Bale Batu dan Lesung, yang merupakan peninggalan manusia generasi kedua di negara ini.

Demikian informasi tentang Menhir Maek, sebuah situs prasejarah yang menarik perhatian para arkeolog dunia karena keunikannya.

Menhir-menhir ini telah terdaftar sebagai tempat wisata edukasi dan merupakan salah satu situs yang harus dikunjungi.

Semoga informasi ini bermanfaat.

(MH)

Pos terkait