Maek, Permata Peradaban Dunia dari Lembah Lima Puluh Kota

Maek, Permata Peradaban Dunia dari Lembah Lima Puluh Kota (Foto: dok.istimewa)

Pergantian generasi dari waktu ke waktu di Negeri Maek merupakan pewaris peradaban. Maek sebagai penyimpan bukti-bukti prasejarah mesti mendapatkan perhatian lebih dari segala pihak, meskipun sebagiannya sudah di bawah pengawasan Balai pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat.

Seiring berputarnya waktu, nagari yang indah di lereng Bukit Barisan itu punya potensi besar untuk bermanfaat dan muncul di mata dunia. Peradaban kuno Maek akan membawa kebermanfaatan bagi manusia setelahnya.

Selain itu, kedatangan para wisatawan juga akan membuat perekonomin masyarakat jauh lebih baik. Masyarakat yang bermata pencaharian utama gambir saat ini akan lebih sejahtera jika Maek telah dikenal dunia.

Bacaan Lainnya

Permata peradaban Maek jangan dibiarkan hilang ditelan zaman. Jumlah menhir yang cukup banyak di Nagari Maek sebenarnya telah memberikan jawaban atas adanya peradaban.

Fakta ini secara tidak langsung telah memberikan informasi bahwa peradaban kuno itu dimulai dari Nagari Maek. Ke depan, agaknya pembangunan museum arkeologi berbasis teknologi di Nagari Maek dirasa dapat memberikan kontribusi.

Peradaban manusia masa lampau berupa batu mejan yang masih tersisa merupakan kekayaan paling berharga. Museum yang didirikan akan menjadi sumber pengetahuan pada masa yang akan datang. Bukti fisik peninggalan manusia prasejarah bisa dilihat langsung oleh siapapun nantinya.

Dengan demikian, Maek akan terus dikunjungi, maju dengan teknologi, dan bermanfaat bagi generasi ke generasi, serta menjadi negeri yang berseri-seri, menjadi permata di muka bumi.

Sumber:

  • Bonatdz, Dominik, 2012, “a Highland Perspective on the Archaeology and Settlement History of Sumatra”, Archipel 84.
  • Gulo, Arnifelis, dkk, 2022, “Pemanfaatan Batu Megalitikum di Mandrehe Nias Barat sebagai Sumber Belajar Sejarah,” Education and Learning, Vol.2, Issue 2.
  • Gunawan, Indra, 2017, Studi Tentang Bentuk, Motif Hias, Arah Hadap dan Makna Menhir di Kenagarian Maek Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat, Padang: Universitas Negeri Padang.
  • Gusmila, 2019, Alasan Balamo-Lamo Maso Batunangan Pada Masyarakat Adat Nagari Maek Kec. Bukik Barisan Kab. Lima Puluh Kota Ditinjau Menurut Hukum Islam, Riau: UIN Sultan Syarif Kasim.
  • Hidayat, Romi, 2011, Bentuk, Fungsi Dan Makna Menhir di Nagari Mahat, Papua, Vol.3, No.2
  • Sastradiharja, Junaedi, dkk, 2022, “Gumentasi Fakta Sejarah dari Kisah ‘Ulu Al-‘Azmi Dalam Al-Qur’an,” Andragogi, Vol. 4, No. 3.
  • Valentino, Rezky, 2021, Tipologi Bentuk dan Ornamen Menhir Guguak dan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota, Jambi: Universitas Jambi.
  • https://www.youtube.com/watch?v=QYYbLB9co1c
  • https://www.youtube.com/watch?v=Vq-1PBKrxfA&t=8s

Ditulis Oleh: Yunadi Hijrah

Penulis merupakan Guru MAN 3 Kota Padang Panjang, aktif mengelola kegiatan literasi di MAN 3 Padang Panjang. Menjuarai beberapa event kepenulisan dari tingkat daerah hingga nasional.

Pos terkait