Maek, Permata Peradaban Dunia dari Lembah Lima Puluh Kota

Maek, Permata Peradaban Dunia dari Lembah Lima Puluh Kota (Foto: dok.istimewa)

TOPSUMBAR – Beragam fase dan episode sejatinya dialami oleh sebuah peradaban. Masa kejayaan, kelam, manis, keruntuhan, menyatu meninggalkan berbagai cerita dan kenangan yang terus bergulir dalam catatan sejarah.

Ini pula yang terjadi pada salah satu Luhak di Sumatera Barat, yakni Luhak nan Bungsu, riwayat menyebutnya Lima Puluh Koto atau Lima Puluh Kota, asal muasal nenek moyang orang Minangkabau.

Dalam tambo disebutkan buminyo sajuak, aianyo janiah, ikannyo jinak. Pepatah ini mengisyaratkan bahwa masyarakat Lima Puluh Kota cenderung homogen, hidup dalam kerukunan dan kedamaian, serta tenang dalam berpikir.

Bacaan Lainnya

Sederet histori memang telah terjalin berkelindan dalam sejarah Lima Puluh Kota.

Tapi, sadarkah kita ada “permata” bercahaya sebagai satu dari sekian peradaban dunia dari Lima Puluh Kota?

Ya, dialah Maek. Sebuah lembah di lengkung perbukitan Bukit Barisan. Masih menyisakan cerita dan sederet pengetahuan yang mungkin terbenam, tentang beradaban manusia berabad-abad silam.

Maek dan segala keunikan yang dimilikinya tidak hanya tentang peradaban masa silam, namun nama dari daerah ini juga menyisakan sebuah kekaguman.

Pos terkait