Ketua DPRD Sumbar Resmi Buka Pra Festival Maek, Ungkap Misteri Peradaban Kuno di Kota Payakumbuh

Ketua DPRD Sumbar Resmi Buka Pra Festival Maek, Ungkap Misteri Peradaban Kuno di Kota Payakumbuh

TOPSUMBAR – Peradaban Maek, yang masih terselubung misteri, menjadi pusat perhatian dalam sebuah acara diskusi internasional yang digelar di Aula Ngalau Indah Balaikota Payakumbuh.

Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi, SH, secara resmi membuka acara ini pada Minggu, 14 Juli 2024.

Diskusi dan FGD ini menghadirkan pembicara dari Mesir, Jepang, serta Indonesia dan akan berlangsung selama tiga hari, dari 14 hingga 16 Juli 2024.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Supardi mengungkapkan bahwa peradaban Maek, yang telah dibicarakan sejak tahun 2022 lalu dengan para akademisi dan tokoh masyarakat Maek.

Menurutnya, Maek telah menunjukkan potensi besar bagi ranah Minang dan Sumatera Barat.

“Para pakar dari dunia dan UGM telah memulai berbagai ekskavasi terhadap tengkorak yang ditemukan, namun belum menemukan titik terang baik dalam DNA maupun usia keberadaan peradaban Maek,” ujarnya.

Supardi menambahkan bahwa pelaksanaan Festival Maek mendapat dukungan dari banyak pihak yang berupaya mengungkap keberadaan peradaban ini melalui berbagai kegiatan festival.

“Jika peradaban ini terungkap, maka akan membuka mata dunia internasional dan memberikan dampak besar bagi Luak Lima Puluh Kota dan Sumatera Barat,” jelas Supardi.

Penelitian oleh UGM terhadap tengkorak Maek dimulai pada tahun 1985, dan ekskavasi oleh Pusat Riset BRIN pada tahun 2005 menemukan usia menhir di Dagung-dangung dari abad ke-1 hingga ke-8 sebelum Masehi.

“Hasil carbon dating tengkorak Maek oleh laboratorium di Australia diharapkan keluar akhir Juli 2024, dengan perkiraan usia sekitar 4000 tahun sebelum Masehi,” tambah Supardi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Rida Ananda, M.Si, juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini.

Ia mengharapkan adanya peningkatan kunjungan ke Kota Payakumbuh.

“Atas nama pemerintah kota, kami menyambut kegiatan ini karena kunjungan akan meningkat di Payakumbuh. Payakumbuh, sebagai ‘City of Randang’, siap menyambut kedatangan para tamu Festival Maek,” ujarnya.

Kabid Budaya Minangkabau, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Asril, menekankan bahwa Lima Puluh Kota kaya dengan peninggalan sejarah, dan Nagari Maek di Kecamatan Bukit Barisan yang merupakan aset besar untuk wisata kebudayaan dan peradaban.

“Diskusi internasional ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Maek yang akan diselenggarakan di Nagari Maek pada 17-20 Juli 2024. Ketua DPRD Sumbar, Supardi, sangat intens memperhatikan kebudayaan, adat istiadat, dan lain-lain untuk memajukan Sumbar, dan kita bangga akan hal tersebut,” jelas Asril.

(HT)

Pos terkait