TOPSUMBAR – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman menggelar “Sosialisasi Penguatan Kelembagaan Desa Wisata”.
Sosialisasi tersebut berlangsung di Lubuak Nyarai, Nagari Salibutan, Kecamatan Lubuak, pada Senin, 15 Juli 2024.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pengelola desa wisata di Padang Pariaman.
Direktur Hubungan Antar Lembaga Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Yulia, membuka acara tersebut.
Yulia menekankan pentingnya kegiatan ini dalam mempercepat pembangunan desa terpadu.
“Kegiatan ini bertujuan mendorong transformasi sosial, budaya, serta ekonomi desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujarnya.
Menurutnya, konsep pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) dapat menjadi fokus utama karena mengutamakan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengembangan desa wisata.
Sementara itu, Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, yang akrab disapa Aciak, juga memberikan penguatan terhadap desa-desa wisata di wilayahnya.
Menurutnya, ada tiga unsur penting dalam pengembangan desa wisata, yaitu adaptasi, kolaborasi, dan inovasi.
“Pencerahan pengalaman dari narasumber harus dijadikan acuan oleh Pokdarwis untuk dikembangkan di desa wisata masing-masing. Oleh karena itu, ide-ide dan inovasi dari Pokdarwis sangat diperlukan untuk menelaah dan menyelesaikan permasalahan di desa wisata secara bersama-sama,” harap Suhatri Bur.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Padang Pariaman, M. Fadhly, mengucapkan terima kasih atas program yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf RI.
Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan desa wisata di Padang Pariaman di masa mendatang.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memberi motivasi serta inspirasi kepada para penggerak desa wisata, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber seperti, Sugeng Handoko (Penggerak Desa Wisata Nglangeran), Hani Lorens Singa (Direktur BumDesa “Sinar Usaha Budo”), perwakilan dari Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa (Kementerian Desa PDTT), Benarivo T. Putra (CEO Atourin), Sukriyanto Sahima (Pendamping Desa Wisata Budo), serta perwakilan dari Lembaga Pelayanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (SMESCO Indonesia).
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung selama dua hari ini, dari 15-16 Juli 2024 telah diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari pengelola desa wisata, BUMNag, perangkat nagari, UMKM, PKK, dan Karang Taruna.
Peserta juga berasal dari lima desa wisata yang masuk dalam 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, yaitu Desa Wisata Sintuak, Desa Wisata Guranjhil, Desa Wisata Ranah Anam Nagari, Desa Wisata GTP (ADWI 2022), dan Desa Wisata Nyarai (ADWI 2023).
(Zaituni)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.