Inflasi Bulan Juni Berada di Angka 3,92% yoy dan 0,22% mtm, Kota Padang Panjang Raih Capaian Positif

Inflasi Bulan Juni Berada di Angka 3,92% yoy dan 0,22% mtm, Kota Padang Panjang Raih Capaian Positif

TOPSUMBAR – Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir Balaaw, mengungkapkan bahwa banyak daerah berhasil mengendalikan inflasi dalam dua tahun terakhir.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin 8 Juli 2024, yang diikuti oleh Penjabat (Pj) Sekdako, Dr. Winarno, M.E, bersama beberapa instansi terkait di Ruang VIP Balai Kota.

“Namun, ada beberapa daerah yang masih menemui kendala dan memerlukan pembenahan dalam distribusi pupuk serta pengecekan perkembangan harga di lapangan. Dinas terkait di daerah harus melakukan terobosan kreatif dan legal untuk mengatasi kendala tersebut,” tutur Tomsi dikutip dari laman kominfo Padang Panjang pada Selasa, 9 Juli 2024.

Tomsi juga menekankan agar kepala daerah lebih fokus pada harga beras karena harga beras cenderung mengalami kenaikan menjelang akhir tahun.

“Pemda diminta segera mengirim data cetak sawah. Saat ini ada 48 kabupaten/kota yang telah mengusulkan. Cetak sawah diharapkan dapat mensejahterakan petani dan meningkatkan produktivitas lahan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako, Putra Dewangga, SS, M.Si, melaporkan bahwa inflasi di Kota Padang Panjang pada Juni 2024 tercatat sebesar 3,92% secara year-on-year (yoy) dan inflasi bulanan mencapai 0,22% month-to-month (mtm).

Sedangkan pada minggu pertama Juli 2024, sebanyak 48 komoditas relatif stabil, dengan 11 komoditas mengalami fluktuasi.

“Empat komoditas mengalami kenaikan, di antaranya telur ayam kampung, cabai merah, terong, dan ikan kembung. Sedangkan tujuh komoditas mengalami penurunan, yaitu beras kualitas I dan II, daging ayam broiler, telur itik, cabai rawit, bawang merah, dan bawang daun,” jelasnya.

(AL)

Pos terkait