Fosil Tengkorak Megalithikum Dipamerkan di Festival Maek, Supardi: Bentangkan Sejarah Peradaban

Fosil Tengkorak Megalithikum Dipamerkan di Festival Maek, Supardi: Bentangkan Sejarah Peradaban

TOPSUMBAR – Pameran Maek, bagian dari rangkaian Festival Maek, telah resmi dibuka pada Minggu, 14 Juli 2024.

Acara ini menampilkan berbagai artefak yang menggambarkan jejak sejarah peradaban Maek, termasuk fosil hasil ekskavasi kuburan yang ditemukan di bawah Menhir (batu nisan kuno).

Pameran ini diadakan di Gedung Gambir Kota Payakumbuh dan dibuka langsung oleh Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi, didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin, Wakil Ketua DPRD Payakumbuh, Wulan Denura, serta beberapa tokoh lainnya.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Supardi menjelaskan bahwa tujuan pameran yang terbuka untuk umum ini adalah untuk memperkenalkan peradaban Maek kepada masyarakat luas.

“Pameran ini membentangkan sejarah dan peradaban Maek. Menhir sebagai jejak peradaban menyimpan banyak misteri. Pada pameran ini, masyarakat bisa melihat hasil penelitian para ahli, termasuk artefak kuno yang merupakan bagian tak terpisahkan dari peradaban Maek,” jelas Supardi.

Selain fosil manusia, pameran ini juga menampilkan penjelasan tentang menhir, sketsa Maek, ukiran menhir, serta proses penelitian yang telah dilakukan.

“Pameran ini bisa dikunjungi hingga tanggal 16 Juli 2024 mendatang. Pengunjung diharapkan dapat memahami tentang Maek, yang seharusnya menjadi kebanggaan kita semua,” tambah Supardi.

Peneliti dari Balai Riset Inovasi Nasional (BRIN), Triwurjani, menyambut baik Festival Maek ini sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah nenek moyang.

“Kami dari tim BRIN sengaja membawa fosil tengkorak manusia hasil ekskavasi tahun 1985 sebagai bentuk penghargaan atas kegiatan ini. Semoga festival ini memberikan dampak positif terhadap perkembangan pengetahuan,” harap Triwurjani.

Pameran Hasil Riset Maek ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival Maek yang diselenggarakan melalui Dana Pokok Pikiran (Pokir) Ketua DPRD Sumbar, Supardi.

Puncak festival akan dilaksanakan di Nagari Maek pada 17 hingga 20 Juli mendatang, dengan berbagai atraksi dan kesenian dari dalam dan luar negeri yang akan ditampilkan secara spektakuler.

(HT)

Pos terkait