Fesdama ke-3 Resmi Ditabuh, Bupati Agam: Festival Ini Ajang Penguatan Adat dan Budaya

Fesdama ke-3 Resmi Ditabuh, Bupati Agam Festival Ini Ajang Penguatan Adat dan Budaya

TOSPUMBAR – Festival Danau Maninjau (Fesdama) ke-3 yang digelar pada Selasa, 30 Juli 2024 disambut meriah oleh masyarakat Kabupaten Agam.

Acara tersebut dibuka langsung Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, bersama Bupati Agam, Andri Warman, yang secara simbolis membuka festival dengan pemukulan tambua tansa, alat musik tradisional Minangkabau.

Para pengunjung disuguhkan berbagai acara seperti tradisi Bahondoh, eksibisi baju kuruang basiba, permainan tradisional, penampilan kesenian, simuntu, serta seminar yang menampilkan kekayaan budaya Minangkabau.

Bacaan Lainnya

Selain sebagai hiburan, festival ini juga berfungsi sebagai media edukasi dan pelestarian budaya, khususnya bagi generasi muda.

Dalam sambutannya, Bupati Agam, Andri Warman, menyatakan bahwa Fesdama selaras dengan visi dan misi Kabupaten Agam untuk mempromosikan kehidupan masyarakat yang madani, berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

“Fesdama memiliki peranan penting dalam melestarikan nilai-nilai luhur budaya bagi generasi muda, meningkatkan kreativitas anak nagari, serta sebagai platform untuk mengembangkan dan mempromosikan UMKM kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan,” ungkap Andri Warman.

Andri Warman juga mengajak seluruh masyarakat, terutama para niniak mamak, untuk berperan aktif dalam menjaga dan memelihara adat istiadat serta menjalankan adat budaya salingka Nagari di Kabupaten Agam.

“Saya mengajak niniak mamak untuk berperan aktif melestarikan kegiatan budaya dan pendidikan anak kemenakan kita dengan menggalakkan terselenggaranya rumah tahfiz Al-Quran,” tuturnya.

Festival ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat identitas budaya dan tradisi di Kabupaten Agam.

Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, diharapkan dampak positif pada perekonomian lokal, khususnya bagi pelaku UMKM dan industri pariwisata, semakin terasa.

Fesdama tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai media promosi kekayaan budaya Minangkabau kepada dunia.

Kegiatan ini akan memberikan ruang bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif dan menunjukkan kreativitas serta potensi yang mereka miliki.

Fesdama ke-3 ini, dengan segala keunikan dan kekayaannya, diharapkan menjadi event tahunan yang terus berkembang dan menjadi ikon budaya serta pariwisata di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Agam dan Danau Maninjau.

Selain itu, Festival ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan rasa bangga masyarakat akan budaya mereka sendiri, serta memperkuat ikatan sosial di antara warga Nagari Paninjauan dan sekitarnya.

(HR)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait