Berhasil Turunkan IPH hingga -5,61, Kota Padang Panjang Masuk dalam 10 Besar Tertinggi di Indonesia

Berhasil Turunkan IPH hingga -5,61, Kota Padang Panjang Masuk dalam 10 Besar Tertinggi di Indonesia

TOPSUMBAR – Memasuki minggu ketiga bulan Juli 2024, Kota Padang Panjang telah berhasil masuk dalam daftar 10 besar Kabupaten/Kota dengan penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi di Indonesia.

Padang Panjang berhasil mencapai nilai perubahan IPH sebesar -5,61 dan menempatkannya berada di posisi keempat setelah Kota Pariaman, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten Pasaman.

Pengumuman ini disampaikan oleh Plt Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir Balaw selaku pemimpin Rapat Pengendalian Inflasi secara virtual.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, Pj Sekretaris Daerah Kota, Winarno, serta Forkopimda dan OPD terkait di Ruang VIP Lantai II Balai Kota pada Senin, 22 Juli 2024.

Dalam rapat tersebut, disampaikan bahwa inflasi di Padang Panjang pada Juli 2024 mengacu pada inflasi Kota Bukittinggi yang mencapai 3,92% year-on-year (yoy), naik dari 3,83% pada Mei 2024 lalu.

Secara bulanan, inflasi tercatat sebesar 0,22% month to month (mtm), sama dengan kondisi pada bulan Mei 2024.

Dilansir dari laman kominfo Padang Panjang, Kepala Bagian Perekonomian dan SDM Setdako, Putra Dewangga, menyatakan bahwa terdapat sembilan langkah konkret yang diperintahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam upaya pengendalian inflasi yang telah dilaksanakan.

“Sembilan upaya konkret tersebut sudah kami lakukan semua. Pada minggu ketiga Juli ini terjadi fluktuasi pada sembilan komoditi, dengan satu komoditi mengalami kenaikan dan delapan komoditi mengalami penurunan harga,” ujarnya.

Komoditas utama yang mengalami kenaikan harga adalah susu bubuk 400 gram yang naik sebesar Rp 2.000 (4,44%) dari Rp 45.000 per kotak menjadi Rp 47.000 per kotak.

Sementara itu, komoditas utama yang mengalami penurunan harga antara lain cabai hijau yang turun dari Rp 47.667 per kg menjadi Rp 46.000 per kg, cabai merah dari Rp 53.167 per kg menjadi Rp 53.000 per kg, dan bawang merah dari Rp 36.334 per kg menjadi Rp 35.334 per kg.

Selain itu, bawang putih turun dari Rp 39.667 per kg menjadi Rp 39.334 per kg, jagung pipilan dari Rp 8.250 per kg menjadi Rp 8.000 per kg, bawang daun dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp 11.000 per kg, bawang bombai dari Rp45.000 per kg menjadi Rp 44.000 per kg, serta ikan kembung dari Rp 63.333 per kg menjadi Rp 60.000 per kg.

Putra Dewangga menambahkan bahwa saat ini sebagian besar komoditas tersebut tersedia melimpah di pasaran akibat musim panen di daerah produksi.

“Secara umum, kondisi serupa juga terjadi di seluruh Sumatera Barat, melanjutkan tren dua minggu terakhir,” tutupnya.

(AL)

Pos terkait