BBPMP Sumbar: GSS Bukan Sekadar Program, Tapi Tanggung Jawab Bersama

BBPMP Sumbar GSS Bukan Sekadar Program, Tapi Tanggung Jawab Bersama

TOPSUMBAR – Widyaprada Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sumatera Barat Febriza Syofiati Nur, M.Si mengatakan, “Gerakan Sekolah Sehat (GSS) adalah tanggung jawab bersama antara pusat, daerah, pendidik, tenaga kependidikan, pengambil kebijakan lainnya hingga peserta didik, orangtua dan masyarakat”.

Hal itu diungkapkannya saat menggelar media visit Sosialisasi Program Prioritas Kemendikbudristek pada Rabu, 31 Juli 2024 di Muaro Sijunjung.

“Media, baik cetak maupun online juga harus turut andil dalam mewujudkan sekolah sehat melalui pemberitaan ditengah khalayak,” Febriza melanjutkan.

Bacaan Lainnya

Secara otomatis, dengan adanya GSS maka Unit Kesehatan Sekolah (UKS) tidak ada lagi. GSS pun tidak dilombakan sebagaimana UKS setiap tahunnya secara berjenjang.

GSS adalah upaya bersama-sama secara terus menerus oleh pemerintah bersama mitra, satuan pendidikan, hingga masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam menerapkan sekolah sehat.

Selain itu, GSS berfokus pada lima komponen, yaitu sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa dan sehat lingkungan.

“Guna terwujudnya sehat fisik, Sekolah Dasar juga diharapkan memiliki sarana bermain seperti ayunan serta perosotan untuk pelajar kelas satu dan kelas dua yang sedang mengalami transisi dari masa PAUD,” Febriza meneruskan materi.

“Transisi dari PAUD ke SD haruslah menyenangkan,” ulasnya.

BBPMP Sumbar mengadakan media visit di Kabupaten Sijunjung, sebagai bagian dari rangkaian media visit diseluruh kabupaten/kota se-Sumbar.

Tak hanya mengupas perihal sekolah sehat, media visit kali ini juga berisikan materi mengenai program-program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang dipimpin Nadiem Makarim dihadapan peserta.

Peserta yang terdiri dari kalangan awak media, mendengarkan pemaparan dari narasumber yang juga menjelaskan tentang Merdeka Belajar, Sekolah penggerak, serta ujian nasional dan Calistung sebagai syarat masuk SD juga dihilangkan.

“Ini baru pertama kali dilaksanakan, mudah-mudahan berlanjut dimasa mendatang,” tutup Febriza.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung H. Puji Basuki, SP, MMA dalam sambutannya saat pembukaan menyampaikan, “Sejak beberapa tahun ini sedang dilakukan transformasi pendidikan, media sangat berperan dalam mensosialisasikannya kepada publik dan terimakasih kepada BBPMP Sumbar yang telah menyelenggarakan acara ini”.

(AG)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait