TOPSUMBAR – Wakil Bupati Pasaman Barat, H. Risnawanto melaksanakan penanaman pohon secara simbolis bersama PT Bakrie Pasaman Plantations (BPP) di Divisi 4 PT BPP Air Balam, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Selasa (11/6/2024).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu program pelestarian alam lingkungan hidup. Juga, sebagai bentuk dukungan kepada program Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat Bidang Lingkungan Hidup yaitu gerakan tanam dan pelihara pohon.
Bibit pohon yang di tanam sebanyak 1.000 dan dilaksanakan secara simbolis sebanyak 250 batang. Tanam simbolis ini berupa tanaman buah-buahan seperti jeruk, alpukat, manggis dalan lainnya.
Pada kesempatan itu, H. Risnawanto menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PT Bakrie Pasaman Plantations (BPP) atas gerakan penanaman pohon yang dilakukan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat mengucapkan terima kasih kepada PT BPP yang sudah melaksanakan penanaman pohon sebagai kelestarian lingkungan hidup,” sebutnya.
Apalagi kata Risnawanto, wilayah PT.BPP Air Balam, Kecamatan Koto Balingka merupakan salah satu wilayah yang rawan banjir.
Hal ini dikarenakan lokasi perkebunan tersebut memiliki sungai yang besar memanjang di seluruh kebun.
Tentu, dengan adanya penanaman pohon ini bisa menyelamatkan ekosistem yang rusak dan bisa mengurangi banjir.
“Semoga, apa yang dilakukan PT. BPP ini sangat bermanfaat bagi kita semua, bukan hanya dinikmati oleh perusahaan tetapi kita juga masyarakat,” jelasnya.
Dalam hal ini sebut Risnawanto juga, apa yang dilakukan oleh PT BPP ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama. Khususnya di wilayah lahan kritis.
“Saya mengimbau kepada seluruh pihak agar peduli lingkungan dan yuk kita tingkatkan untuk gerakan penanaman pohon,” ajaknya.
Selanjutnya, General Manager PT BPP, Agri Aditia Putra, menyampaikan terima kasih kepada Wakil Bupati Pasaman Barat beserta rombongan yang sudah menyempatkan hadir pada kegiatan penanaman pohon secara bersama di PT BPP Air Balam, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat.
Ia menjelaskan, terdapat tiga prinsip keberlanjutan yang harus diterapkan dalam pengelolaan industri kelapa sawit.
“Ketiga aspek tersebut adalah people, planet, dan profit. Ketiganya harus berjalan beriringan,” katanya dihadapan Wakil Bupati Pasaman Barat dan rombongan.
Dengan memperhatikan ketiga aspek ini, isu-isu dan dampak negatif dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit bisa ditekan. Seperti diketahui, ada banyak sekali isu-isu negatif yang berkembang, khususnya tentang lingkungan.
“Isu-isu yang berkembang juga beragam mulai dari deforestasi, pengelolaan lahan gambut, hingga hak asasi manusia,” papar Afri.
Dirincinya juga, PT BPP dengan luasan lahan sebanyak 9700 Hektar. Diantaranya ada 700 hektar areal konservasi.
“Dari 700 hektar itu ada sekitar 300 hektar Daerah Aliran Sungai (DAS), inilah yang ditanami pohon,” jelasnya.
(BB)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.