Update Penanggulangan Bencana di Sumbar, Pemprov Fokus Pembangunan Sabo Dam dan Sistem Peringatan Dini

Update Penanggulangan Bencana di Sumbar, Pemprov Fokus Pembangunan Sabo Dam dan Sistem Peringatan Dini

TOPSUMBAR – Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar jumpa pers dengan para awak media.

Acara tersebut terkait perkembangan terbaru dalam upaya penanggulangan bencana di Sumatera Barat yang berlangsung pada Jumat, 7 Juni 2024.

Jumpa pers yang berlangsung di Aula Lt. 2 Kantor Diskominfotik Sumbar tersebut turut dihadiri oleh Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Prov. Sumbar, Dinas Sosial Prov. Sumbar, Dinas Pendidikan, dan sejumlah OPD terkait lainnya, serta para awak media.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar Hansastri bertindak sebagai Narasumber, didampingi oleh Kalaksa BPBD Sumbar Rudy Rinaldi, dan dipimpin langsung oleh Kepala Diskominfotik Sumbar Siti Aisyah.

Pada kesempatan itu, Hansastri menyampaikan bahwasanya pasca banjir bandang lahar dingin dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumbar pada 11 Mei lalu, pemerintah provinsi terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

Koordinasi ini mencakup data jumlah korban, total kerugian, hingga bantuan yang diberikan oleh para donatur kepada korban bencana.

“Pasca kejadian 11 Mei lalu yang mana sejumlah daerah di Sumbar mengalami bencana banjir dan longsor. Kita dari Pemprov Sumbar terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk dalam hal jumlah korban, total kerugian, hingga bantuan, dan lain sebagainya,” ujar Hansastri.

Hingga hari ke-27 pasca terjadinya bencana, Hansastri melaporkan bahwa total korban meninggal mencapai 63 orang, dengan 3 di antaranya belum teridentifikasi.

Sedangkan total korban terdampak sebanyak 4.064 orang, dan total kerugian mencapai Rp 516 miliar.

“Hingga hari ke-27 ini, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 63 orang, 3 diantaranya belum terindentifikasi. Sedangkan total korban terdampak sebanyak 4.064 orang dengan total kerugian mencapai Rp 516 Miliar,” tambahnya.

Hansastri menambahkan, saat ini masyarakat yang sempat mengungsi di tenda-tenda pengungsian telah kembali ke rumahnya masing-masing.

Dapur umum hingga tenda-tenda pengungsian juga sudah tidak didirikan lagi, dan tidak lagi berada di posko pengungsian.

Hal ini dikarenakan masa tanggap darurat akan segera berakhir pada 9 Juni mendatang, termasuk pencarian korban juga akan dihentikan.

“Berhubung masa tanggap darurat akan berakhir pada 9 Juni mendatang, kita akan menghentikan pencarian korban yang hilang. Sebagian keluarga sudah mengikhlaskan, namun sebagian lagi masih kita lakukan koordinasi. Tenda pengungsian sudah tidak didirikan lagi, bahkan korban yang mengungsi juga sudah balik lagi kerumahnya masing-masing atau ke tempat saudaranya,” tambahnya.

Terkait pembangunan Sabo Dam, Hansastri menegaskan bahwa sebanyak 56 Sabo Dam akan dibangun secara bertahap hingga beberapa tahun kedepan.

Pada tahun ini, Pemprov akan membangun sebanyak 8 Sabo Dam yang akan difokuskan pada wilayah Kabupaten Tanah Datar.

Selain itu, Pemprov bersama BNPB juga akan membangun sistem peringatan dini (Early Warning System) untuk mengantisipasi jumlah korban jika terjadi banjir dan longsor lagi.

“Kita akan membangun sebanyak 56 Sabo Dam untuk mengantisipasi banjir di hulu sungai, 8 unit akan kita bangun pada tahun ini hingga 3 tahun mendatang. Tentu akan kita lakukan secara bertahap,” ungkapnya.

“Kemudian, kita juga akan membangun Early Warning System, semacam peringatan jika akan terjadi banjir galodo dan longsor. Ini akan kita koordinasikan juga dengan pihak BNPB,” tambahnya.

Sedangkan bangunan liar seperti kafe, penginapan, dan pemandian Mega Mendung di kawasan Lembah Anai, tidak diizinkan untuk dibangun kembali.

Hansastri menegaskan bahwasanya kawasan tersebut akan dibersihkan dari bangunan liar dan akan disediakan lokasi yang lebih sesuai bagi kegiatan komersial.

“Bangunan seperti kafe Xakapa yang hanyut, serta pemandian Mega Mendung atau pemandian mata air di sekitar jalan Lembah Anai yang sedang dibangun, tidak akan diberikan izin untuk didirikan lagi. Namun, kita memberikan solusi untuk kafe atau warung akan dipindahkan ke lokasi yang lebih layak,” jelasnya.

(HR)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait