Supardi Ajak Tokoh Adat Majukan Payakumbuh sebagai Kota Tujuan dengan Budaya Lokal

Supardi Ajak Tokoh Adat Majukan Payakumbuh sebagai Kota Tujuan dengan Budaya Lokal

TOPSUMBAR – Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi, mengingatkan bahwa Payakumbuh selama ini hanya menjadi kota perlintasan dengan perekonomian yang bertumpu pada sektor kuliner dan UMKM.

Jika tidak ada visi yang jelas, Payakumbuh berisiko menjadi kota mati. Oleh karena itu, Supardi menyerukan upaya ekstra untuk memajukan kota ini, khususnya dengan menjadikannya sebagai kota tujuan wisata budaya.

Dalam Bimtek Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan, Supardi mengajak tokoh budaya, niniak mamak, dan bundo kanduang untuk berperan aktif dalam memajukan Payakumbuh demi kesejahteraan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Salah satu solusi adalah menjadikan Payakumbuh sebagai kota tujuan wisata budaya. Budaya adalah keunikan kita yang layak dikenal dunia,” ucap Supardi pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Supardi menekankan bahwa mengangkat berbagai event dan festival budaya bisa menarik kunjungan wisatawan ke Payakumbuh, yang pada gilirannya akan menggerakkan roda perekonomian kota.

“Selama menjabat Ketua DPRD, saya telah sering mengangkat festival budaya bertaraf internasional. Budaya dan tradisi kita yang unik menarik perhatian orang luar negeri, ini adalah peluang yang harus dilanjutkan,” ujarnya.

Ia juga mengajak para tokoh adat untuk “mambangkik batang tarandam” dengan menghidupkan kembali budaya, kesenian, dan tradisi Payakumbuh yang hampir punah.

“Payakumbuh memiliki berbagai tradisi dan kesenian lama yang kini nyaris hilang, seperti Sirompak, Basijobang, Tari Podang, Talempong Batu, dan lainnya. Jika diangkat kembali, ini akan membuat Payakumbuh dikenal di seluruh dunia,” tegas Supardi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin, berharap bimtek ini memberikan pemahaman kepada tokoh adat tentang pentingnya memajukan kebudayaan.

“Kepada niniak mamak, bundo kanduang, alim ulama, cadiak pandai, dan parik paga nagari yang hadir, kami berharap kita bersama-sama menjaga kebudayaan kita. Kebudayaan adalah untuk menjaga kita bersama dari hal-hal negatif,” ucap Jefrinal.

Bimtek Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan angkatan 3 yang digelar pada 8 hingga 10 Juni 2024 di Bukittinggi diikuti oleh 75 tokoh dari berbagai elemen di Kota Payakumbuh.

Kegiatan ini, yang merupakan inisiatif dari Supardi, bertujuan memberikan pemahaman tentang tantangan kebudayaan di era digital.

(HT)

Pos terkait