Serius Atasi Stunting, Elfriza Zaharman Hadiri Monev bersama Kepala Puskesmas se-Kota Payakumbuh

Serius Atasi Stunting, Elfriza Zaharman Hadiri Monev bersama Kepala Puskesmas se-Kota Payakumbuh

TOPSUMBAR – Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting.

Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh, Elfriza Zaharman, hadir dalam acara monitoring dan evaluasi (monev) bersama seluruh kepala Puskesmas, pengelola gizi, pengelola KIA, dan pengelola wilayah dari seluruh Puskesmas di kota tersebut.

Acara monev yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan melalui bidang Kesmas berlangsung di aula pertemuan kantor bersama Dinas Kesehatan, Padang Kaduduak, pada Senin, 24 Juni 2024.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Elfriza Zaharman menekankan pentingnya langkah strategis meski terdapat tren penurunan angka stunting. Ia menyatakan bahwa langkah-langkah yang tepat dan data yang valid sangat diperlukan.

“Update dan validasi data harus berangkat dari ketersediaan data yang valid, pemetaan kelompok sehingga kondisi real yang dihadapi masyarakat mencerminkan kebijakan apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Elfriza menambahkan bahwa kolaborasi antar lembaga sangat penting dalam menurunkan angka stunting.

“Kelembagaan tidak bisa bergerak sendiri, harus melibatkan seluruh komponen dan unsur lini serta kelurahan, baik RT maupun RW. OPD dan petugas di lapangan juga harus melakukan evaluasi yang baik agar tujuan bisa tercapai,” ujar Cece, sapaan akrabnya.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi lintas sektor dan sistem monitoring yang bertanggung jawab.

“Kita harus terus memperkuat kolaborasi dan sinergi lintas sektor pada setiap lembaga dalam percepatan penurunan stunting, serta memastikan kemantapan dan evaluasi monitoring yang bertanggung jawab,” tambahnya.

Cece berharap Pemko Payakumbuh dapat lebih efektif mengidentifikasi kelompok sasaran stunting dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk penurunannya.

“Kami tekankan mari berkomitmen untuk menurunkan stunting di tahun 2024 menjadi 14%. Ini membutuhkan upaya dan sinergitas multi sektor di tingkat kabupaten, kecamatan, RT dan RW serta OPD untuk merencanakan program cepat dalam tumbuh kembang anak, terutama gizi protein bagi anak stunting,” tutupnya.

Kepala bidang Kesmas Dinas Kesehatan, Vivi Leswary, menyampaikan pentingnya pemutakhiran, evaluasi, dan validasi data aksi serentak penurunan stunting.

“Pemutakhiran dan validasi data diperlukan untuk mendapatkan data sasaran yang valid dan akurat yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman sasaran maupun intervensi program dalam rangka penurunan keluarga berisiko stunting maupun kasus stunting,” ungkap Vivi.

Monev tersebut juga membahas proses penginputan data keluarga berisiko stunting melalui web Verval, serta penyebab terjadinya keluarga berisiko stunting.

Vivi menyebutkan bahwa keluarga yang berisiko stunting meliputi ibu hamil, baduta (bayi di bawah dua tahun), dan balita (di bawah lima tahun).

“Ada enam faktor risiko utama stunting yakni, terlalu muda, terlalu tua, jarak kelahiran terlalu dekat, terlalu banyak anak, tidak memiliki sumber air minum yang layak, dan tidak memiliki jamban yang layak,” jelasnya.

Setelah dibuka oleh Pj Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh, kegiatan monev berlanjut dengan diskusi tentang langkah-langkah dan aksi yang dapat dilakukan untuk intervensi stunting di kota Payakumbuh.

(TON)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait