Sekda Kota Batam Pimpin Rakor Intervensi Pencegahan Stunting, Jefridin: Tingkatkan Koordinasi Semua Pihak

Sekda Kota Batam Pimpin Rakor Intervensi Pencegahan Stunting, Jefridin: Tingkatkan Koordinasi Semua Pihak

TOPSUMBAR – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, M.Pd., membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pendataan Sasaran Riil Gizi untuk mempersiapkan intervensi serentak pencegahan stunting.

Rapat ini berlangsung di Kantor Wali Kota Batam pada Kamis, 6 Juni 2024 berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 400.5.3/3161/Bangda, yang menginstruksikan pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting di daerah.

Tujuan utamanya adalah mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran, melakukan intervensi segera bagi yang memiliki masalah gizi, serta meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke posyandu.

Bacaan Lainnya

Jefridin menekankan pentingnya koordinasi dalam kebijakan publik yang ditetapkan oleh Presiden RI untuk mengatasi stunting, yang merupakan masalah nasional.

“Intervensi serentak pencegahan stunting ini sangat penting untuk dikoordinasikan agar terjadi pergerakan dan penurunan angka stunting di Kota Batam,” ujarnya.

Selain itu, rakor ini juga melibatkan beberapa sektor utama di Kota Batam, termasuk Bapelitbangda, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Dinas Kesehatan.

Jefridin berharap dengan koordinasi yang baik, maka penanganan stunting dapat berjalan efektif serta efisien.

Dalam rakor tersebut dijelaskan bahwasanya pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting akan melalui beberapa langkah strategis.

Langkah-langkah tersebut yakni, Pendataan seluruh calon pengantin (catin), ibu hamil, dan balita sebagai sasaran. Memastikan seluruh catin, ibu hamil, dan balita datang ke posyandu. Kemudian menyediakan alat antropometri di posyandu, melatih kader posyandu dalam penimbangan dan pengukuran. Menjamin ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi termasuk rujukan ke fasilitas kesehatan.

Selanjutnya melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi. Mencatat hasil penimbangan, pengukuran, dan intervensi dalam sistem informasi (e-PPGBM) pada hari yang sama.

Memberikan edukasi kepada catin, ibu hamil, dan balita. Melakukan intervensi gizi bagi ibu hamil dan balita yang bermasalah, dan yang terakhir ialah, menggunakan antropometri yang terstandar untuk penimbangan dan pengukuran.

Selain itu, Jefridin juga menginstruksikan para lurah dan camat untuk memastikan akurasi data sasaran sebelum rapat koordinasi selanjutnya.

Ia berharap seluruh camat, lurah, dan kepala puskesmas dapat mengawal intervensi ini dengan baik.

Pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting akan dimulai pada minggu ke-2 hingga ke-3 bulan Juni 2024 di masing-masing posyandu.

Dengan langkah-langkah ini, Jefridin berharap angka stunting di Kota Batam dapat menurun secara signifikan.

(RK)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.