Roberia: Pemuda Tak Beradab dan Merusak Persatuan di Pariaman

Roberia Pemuda Tak Beradab dan Merusak Persatuan di Pariaman

TOPSUMBAR – Pariaman dikenal sebagai daerah pelopor yang telah melahirkan banyak tokoh pembaharu yang berkontribusi besar dalam memajukan Indonesia.

Beberapa di antaranya adalah Samaun Bakrie, seorang pendukung setia proklamator RI Soekarno, dan Amin Duyya, yang berperan dalam memberikan ruang gerak bagi tentara rakyat untuk meminimalkan pergerakan PKI di Pariaman.

Ciri khas politikal Pariaman adalah tindakan senyap, sebagaimana yang diungkapkan oleh Asrul Hendri, Kader Pembangun Desa Pariaman Tengah, menanggapi situasi terkini di kota Pariaman pada Senin, 3 Juni 2024.

Bacaan Lainnya

Asrul menilai demo yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan KNPI Kota Pariaman sebagai mandul dan penuh nuansa politis yang picisan.

Pj Wali Kota Pariaman, Roberia, dalam sambutannya pada acara Konsolidasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Pariaman pada Sabtu, 1 Juni 2024, menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak beradab.

Roberia mengungkapkan kekecewaannya terhadap situasi sosial politik di daerah tersebut. Hal ini dipicu oleh aksi sekelompok massa yang menuntut pencopotannya serta berbagai persoalan kemasyarakatan yang diangkat ke ranah politik.

Demonstran menuduh pejabat Pemko Pariaman korupsi dan mengangkat isu-isu makar. Mereka juga mengklaim sebagai perwakilan KNPI Pariaman.

Menurut Roberia, tindakan mereka menyelewengkan Pancasila, terutama sila ke-2 dan ke-3.

“Demo kemarin menuduh pejabat Pemko Pariaman korupsi, mereka mengangkat isu-isu makar. Mereka juga mengaku sebagai KNPI Pariaman. Lantas, Roberia menyebut oknum pemuda yang demo di Pariaman itu telah menyelewengkan Pancasila, terutama sila ke-2 dan ke-3,” ujarnya.

Selain itu, Roberia juga menyayangkan keterlibatan anak-anak dalam demo tersebut.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak anti kritik dan bahwa Pemko sangat terbuka terhadap berbagai kritik dan masukan.

“Seluruhnya bisa di akses dan diketahui oleh warga, termasuk kinerja dinas-dinas lainnya,” tambahnya.

Sementara itu, Nanda Satria dari KNPI Sumatera Barat mengomentari aksi sekelompok orang yang mengaku sebagai KNPI Pariaman beberapa waktu lalu sebagai aksi yang ditunggangi kepentingan politik tertentu.

“Mereka ditunggangi politik sehingga menjadi pemecah belah di Pariaman,” ujar Nanda dalam sambutannya pada acara Konsolidasi KNPI Kota Pariaman.

Nanda juga mengkritik oknum yang haus jabatan dalam organisasi hingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan jabatan tersebut.

“Berorganisasi jangan sibuk mencari jabatan menjadi ketua. Apalagi membegal sebuah organisasi,” tambahnya.

Menurut Asrul, Pj Wali Kota Pariaman ditugaskan oleh Pemerintah Pusat untuk mengisi sementara kekosongan jabatan pemerintahan kota Pariaman setelah purna tugasnya pasangan Genius Umar dan Mardison.

Tujuannya adalah agar pemilihan dapat berjalan dengan jujur dan adil tanpa intrik politik bayangan.

Ia mengajak masyarakat untuk mendukung Pj Wali Kota dalam meningkatkan APBD dan membangun ekonomi masyarakat kota Pariaman, bukan merusak citranya.

“Jika ini terjadi, saya yakin Pilkada ke depan akan sangat meriah karena pasangan calon akan membuat strategi baru untuk memikat hati pemilih, karena jaringan bayangan politik masa lalu telah diputus,” kata Asrul, yang juga mantan pengurus KNPI semasa kepengurusan St. Firman Zuhri Darab.

(Zaituni)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait