TOPSUMBAR – Rencana relokasi korban banjir bandang yang melanda Kabupaten Agam dan Tanah Datar sebulan lalu dibahas dalam rapat koordinasi di ruang rapat Istana Gubernur Sumatera Barat, Rabu 19 Juni 2024.
Bupati Agam, Andri Warman yang hadir dalam rapat tersebut, menyampaikan bahwa pendataan telah dilakukan dan sebanyak 80 unit rumah akan direlokasi secara terpadu, sementara 41 unit akan direlokasi secara mandiri.
“Untuk relokasi terpadu, tanah sudah kami siapkan di Lubuk Basung, milik pemerintah daerah. Sementara relokasi mandiri akan dilakukan di tanah milik pemilik rumah yang jauh dari daerah rawan bencana,” jelasnya.
Namun, Andri Warman mengungkapkan kekhawatirannya warga terkait relokasi tersebut, terutama menyangkut sumber perekonomian mereka setelah di relokasi.
“Warga kami sedikit keberatan dengan relokasi terpadu karena mereka khawatir tentang sumber penghidupan mereka di lokasi baru. Tanah memang sudah disiapkan, tapi bagaimana dengan perekonomian mereka ke depan?” ujarnya.
Untuk itu, Andri Warman berharap solusi dapat ditemukan agar relokasi ini tidak menimbulkan kemiskinan baru di Sumatera Barat, khususnya di Agam.
Menanggapi hal ini, Pemprov Sumbar telah menyiapkan beberapa langkah strategis. Selain memastikan keamanan dari bencana, Pemprov juga fokus pada keberlanjutan ekonomi warga yang akan direlokasi.
Langkah-langkah yang disiapkan antara lain pembentukan satgas kajian ekonomi, pendataan mata pencaharian warga, sosialisasi komprehensif kepada warga yang akan direlokasi, serta merancang program alih mata pencaharian.
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan warga yang direlokasi tetap memiliki sumber penghidupan yang layak dan relokasi ini berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan masalah sosial baru,” ungkap perwakilan Pemprov Sumbar.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.