Pemko Payakumbuh Gelar Rapat Evaluasi Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Pemko Payakumbuh Gelar Rapat Evaluasi Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

TOPSUMBAR – Dalam upaya mengurangi stunting nasional, Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Rida Ananda menghadiri Rapat Evaluasi Pelaksanaan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.

Acara ini berlangsung di Aula Randang Lt. 2 Balai Kota Payakumbuh pada Jumat, 21 Juni 2024.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, dalam arahannya yang disampaikan secara daring, menyoroti penurunan signifikan dalam prevalensi stunting di Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Bacaan Lainnya

“Pada tahun 2013, prevalensi stunting nasional berada di angka 37,20%. Angka ini mengalami penurunan rata-rata sekitar 1,57% setiap tahunnya,” ungkap Muhadjir.

Muhadjir menyebutkan bahwa prevalensi stunting nasional Indonesia telah turun menjadi 21,50% pada tahun 2023, dengan target mencapai 14% pada tahun 2024 sesuai dengan RPJMN 2019-2024.

“Untuk mencapai target tersebut, dilaksanakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting yang menyasar ibu hamil, calon pengantin, bayi, dan balita,” jelasnya.

Muhadjir melaporkan, per 20 Juni 2024 pukul 20.30 WIB, sebanyak 9,3 juta atau 53,99% balita telah diukur dari total 17,4 juta balita yang menjadi sasaran di seluruh Indonesia.

“Namun, pemantauan di lapangan menunjukkan masih rendahnya penggunaan antropometri standar, keterbatasan jaringan, dan kurangnya tenaga entry data. Selain itu, masih rendahnya keterampilan kader dalam menggunakan antropometri serta rendahnya intervensi untuk balita bermasalah gizi, yaitu 1,44% dari 40,35%,” paparnya.

Muhadjir mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan cakupan pengukuran dan intervensi di posyandu.

Ia juga menekankan pentingnya penginputan data yang optimal, percepatan sweeping, serta intervensi berkesinambungan bagi balita dengan masalah gizi.

“Perlu juga mengganti peralatan antropometri yang rusak dengan yang standar di posyandu serta meningkatkan kompetensi kader dalam menggunakan alat tersebut dan edukasi kepada sasaran,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Rida Ananda yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Payakumbuh menegaskan komitmen Pemko dalam percepatan penurunan stunting.

“Berbagai langkah telah diambil dan akan terus dilakukan, termasuk inovasi seperti Gerakan Serentak Cegah Stunting (Gertak Ceting), Sistem Informasi Penanganan Stunting (SiPENTING), penggunaan Geospasial Berbasis NIK dan Koordinat (Geonik), alokasi APBD untuk penanganan stunting, pembinaan kader, serta kerja sama dengan sektor swasta dan para pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.

(TON)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait