Saat Air Bangis menjadi ibukota Karesidenan Tapanuli, pelabuhan yang ada di sini diperbaiki dengan pembangunan dermaga kayu dan gudang semi permanen.
Aktivitas Bongkar Muat dan Jejak Kolonial
Sebelum adanya pelabuhan permanen, banyak kota pantai di barat Sumatera Barat menggunakan teluk dan tanjung untuk bongkar muat barang.
Di Air Bangis sendiri, dermaga awal berada di Pulau Panjang, sekitar 4 mil laut dari pantai.
Namun kini, dermaga ini hanya menjadi kampung nelayan tanpa sisa-sisa fasilitas lainnya.
Jika ingin mengetahui peninggalan Belanda, periksalah di sekitar pelabuhan.
Di sana, dapat ditemukan sisa-sisa benteng kolonial Belanda, meskipun sebagian besar sudah hilang atau tertutup oleh pemukiman padat.
Ada juga tembok benteng yang menunjukkan betapa pentingnya Pelabuhan Teluk Tapang dalam perekonomian kolonial masa lalu.
Benteng ini terdiri dari susunan bata dan batu stinggi yang membatasi daratan dengan pantai dan membentuk pola segi delapan.