Padang Panjang Telah Terapkan Enam Implementasi Smart City, Ampera : Percepatannya Terkendala Anggaran dan Kurangnya SDM

TOPSUMBAR –  Kota Padang Panjang telah menerapkan enam program implementasi Smart City.

Namun pengembangannya terkendala keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia (SDM).

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kominfo, Ampera Salim dalam rapat persiapan Evaluasi Implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) Tahap I di ruang VIP Balai Kota, Rabu (19/6/2024),  dikutip dari laman Kominfo Padang Panjang, Kamis (20/6/2024).

Ia menjelaskan enam program implementasi Smart City yang berhasil diterapkan itu berpedoman kepada Master Plan Smart City Kota Padang Panjang 2019-2022 yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota Nomor 37 Tahun 2019.

“Master Plan Smart City Padang Panjang menjabarkan pengelolaan kota dalam memanfaatkan berbagai sumber daya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai persoalan dengan menggunakan solusi inovatif, terintegrasi dan berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga,” jelasnya.

Untuk infrastruktur pendukung smart city, Ampera memaparkan ada tiga komponen pendukung yaitu Infrastruktur fisik yang meliputi Command Center, Studio Kominfo Corner, Trotoar Ramah Disabilitas dan Taman Ramah Anak.

Kemudian infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang meliputi Internet Terintegrasi, CCTV, Videotron, Radio Komunikasi, Anjungan Dukcapil Mandiri.

“Lalu, infrastruktur sosial yang mencakup Internet Masjid, Smart Surau, konten pendidikan gratis bekerja sama dengan Ruangguru, serta RSUD dan Puskesmas yang sudah melakukan pelayanan dengan menggunakan sistem informasi pelayanan,” paparnya.

Namun demikian, Ampera menyebutkan, masih ada kendala atau kebutuhan lainnya yang dihadapi berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan smart city. Salah satunya sangat terbatasnya anggaran yang tersedia sehingga menghambat kebijakan dan strategi untuk mendorong percepatan pembangunan smart city di Padang Panjang.

“Adapun kendala lain yang kita hadapi yaitu kurangnya sumber daya manusia. Belum optimalnya komitmen bersama. Serta terjadinya perubahan regulasi dari Pemerintah Pusat yang menyebabkan beberapa sstem informasi yang digunakan menjadi tidak digunakan lagi,” katanya.

Rapat tersebut juga diikuti Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota, Winarno, Asisten II, Ewasoska, dan para kepala OPD.

Winarno berharap program inovasi smart city berjalan di tiap-tiap OPD. “Kalau ada kendala, silakan dilaporkan dan disampaikan apa rencana tindak lanjut ke depan. Sehingga Implementasi smart city dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Verifikasi Lembaran Evaluasi Implementasi Program Kota Cerdas Tahap I Kota Padang Panjang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui laman website https://smartcity.layanan.go.id/. Kegiatan ini merupakan salah satu konsep pengembangan kota/kabupaten berdasarkan prinsip teknologi informasi yang dibuat untuk kepentingan bersama secara efektif dan efisien.

(AL)

Pos terkait