TOPSUMBAR – Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur merupakan proyek strategis nasional yang saat ini sedang dikebut pembangunannya.
Dengan melibatkan sekitar 11 ribu pekerja, proyek ini menunjukkan perkembangan infrastruktur yang signifikan, termasuk penyelesaian sebuah jembatan dalam satu malam.
“IKN memang sering mendapat kritik dari netizen, namun proyek ini tetap berjalan dan akan menjadi kawasan yang tertata apik dengan fokus pada energi hijau. Dalam 10-20 tahun mendatang, IKN akan terasa seperti berada di planet lain,” ujar Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS), Adrian Tuswandi, saat kunjungan jurnalis ke IKN bersama Forum Wartawan Parlemen (FWP) Sumbar pada Selasa, 11 Juni 2024.
Terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, IKN dikelola oleh Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Saat ini, OIKN dipimpin oleh Plt Menteri PUPR, Basuki.
“OIKN memiliki tugas utama atau dikenal dengan 4P yakni persiapan, pembangunan, pemindahan, dan penyelenggaraan,” jelas Direktur Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Dr. Conrita Ermanto, M.Si, yang juga menjadi fasilitator kunjungan jurnalis ke IKN.
“Pak Conrita diminta oleh Pj Gubernur Kaltim, Prof. Akmal Malik, untuk memfasilitasi kunjungan ini,” tambah Pemred PadangTV, Nasrian.
Perjalanan rombongan jurnalis dimulai dari Samarinda, menempuh lebih dari 2,5 jam melalui Tol Samarinda-Balikpapan, keluar di pintu Tol Samboja, dan melintasi jalan berliku menuju Kecamatan Sepaku, diorganisir oleh Koordinator FWP DPRD Sumbar, Novianto Ucok.
Sesampainya di lokasi, para jurnalis menyaksikan kesibukan luar biasa dari para pekerja yang tengah membangun berbagai infrastruktur, termasuk Tower Mabes Polri dan Tower BIN.
“Kelelahan perjalanan hilang seketika saat kami diajak ke Rumah Teknologi oleh Pak Conrita. Di sini, kami melihat betapa menakjubkannya IKN. Jika sudah 100 persen selesai, kawasan IKN akan didesain rapi dengan keasrian yang terjaga, terlihat megah di tengah hutan hijau,” ujar Adrian Tuswandi, yang akrab disapa Toaik.
Conrita menambahkan bahwa ide dan konsep pembangunan IKN yang digagas oleh Presiden Joko Widodo adalah untuk kebanggaan masa depan bangsa.
“IKN kini dalam fase percepatan pembangunan, dan diupayakan pada bulan September sudah ada aktivitas ASN dari seluruh kementerian di sini. Ini adalah ide brilian Presiden yang akan menjadi kebanggaan anak bangsa dalam 10 hingga 50 tahun ke depan,” katanya.
Setelah dari Rumah Teknologi, rombongan mengunjungi Command Center OIKN, di mana semua perangkat canggih mengelola informasi berada disana.
Rumor dan informasi negatif mengenai IKN bisa terdeteksi dan direspon melalui pusat ini.
“Kami mendeteksi dan melaporkan ke pimpinan. Jika perlu diluruskan, kami melakukannya melalui media sosial resmi IKN,” ujar salah satu staf di Command Center.
Dengan fasilitas lengkap dan standar operasi prosedur yang ketat, IKN dirancang untuk menjadi kebanggaan bangsa.
Meski kunjungan tidak sempat mencapai Istana Nusantara dan Tapak Menteri karena waktu dan kesibukan, rombongan optimis bahwa akses ke IKN akan semakin mudah dengan selesainya Tol Balikpapan-IKN, yang dapat mengurangi jarak tempuh menjadi hanya 45 menit dari Balikpapan.
“Betul, saat ini tengah dikerjakan Tol Balikpapan-IKN, sehingga jarak tempuh hanya 45 menit dari Balikpapan,” ujar Conrita, yang berasal dari Nagari Punggasan, Pesisir Selatan.
(HT)