TOPSUMBAR – Petani kelapa sawit di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) mengaku kesulitan memanen hasil kebunnya. Hal ini terjadi karena kebun sawit di lokasi itu terendam air 1 meter hingga 1,5 meter.
Lokasi yang terendam banjir tersebut yakni, Banjar Bahal di Kecamatan Lembah Melintang dan Rajawali di Kecamatan Koto Balingka
Salah seorang petani sawit, Yandi mengatakan, air di daerahnya masih tinggi. Ia merasa terganggu disebabkan banjir tersebut telah merendam lokasi tersebut lebih dari enam bulan.
“Airnya masih naik. Jadi terganggu dengan banjir ini,” kata Yandi saat ditemui topsumbar.co.id, Sabtu (22/6/2024).
Yandi menambahkan, bahwa saat ia memanen kelapa sawit di kebunnya, terpaksa harus menaiki perahu lantaran air di kebun tersebut masih sangat dalam.
“Susah, airnya dalam. Harus hati-hati untuk ambil sawit agar tidak terjatuh,” imbuhnya.
Yandi mengatakan, kelapa sawit yang di panen akan dinaikkan keatas perahu. Kemudian perahu berisi sawit itu harus didorong untuk sampai ke tempat pengumpulan hasil.
“Sawitnya diangkut pakai perahu. Kan perahunya kecil, tak muat harus bolak-balik,” kata dia.
Sementara itu, air di wilayah tersebut belum surut meski sudah lebih dari enam bulan.
Banjir ini disebabkan intensitas hujan yang tinggi sehingga air sungai Batang Ujung Gading dan Sungai Batang Sikobo meluap ke kebun dan perumahan warga.
(BB)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.