DLH Kota Solok Gunakan Metode DPSIR dalam Penyusunan DIKPLHD Tahun 2023

DLH Kota Solok Gunakan Metode DPSIR dalam Penyusunan DIKPLHD Tahun 2023

TOPSUMBAR – Dalam rangka persiapan penyusunan Bab II Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Tahun 2023, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok menggunakan Metode DPSIR (Driving-Pressure-State-Impact-Response).

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Khaidir Nuh DLH, Kamis 6 Juni 2024 dan dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, Edrizal, SH. MM.

Acara ini melibatkan beberapa OPD terkait dan materi disampaikan oleh penelaah proses di Bidang Lingkungan, Ovi Oktaviani, ST, M.IL.

Dalam pembukaannya, Edrizal menjelaskan bahwa Dokumen IKPLHD berisi informasi tentang kinerja pengelolaan lingkungan hidup oleh pemerintah daerah.

Dokumen ini bertujuan sebagai laporan kinerja Kepala Daerah dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Kota Solok.
Laporan tersebut nantinya akan diserahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk dinilai dalam rangka mendapatkan penghargaan Nirwasita Tantra atau Green Leadership.

“Dokumen IKPLHD yang disusun adalah laporan kinerja Pemerintah Kota Solok tahun 2023, yang menggambarkan kinerja pemerintah daerah dalam merespons isu lingkungan hidup dan perubahan kualitas lingkungan akibat pembangunan. Laporan ini mencakup kebijakan dan inovasi untuk keberlanjutan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup,” jelas Edrizal.

Ovi Oktaviani menambahkan bahwa pendekatan analisis dalam dokumen IKPLHD menggunakan kerangka berpikir DPSIR untuk membahas enam indikator utama: tata guna lahan, kualitas air, kualitas udara, risiko bencana, perkotaan, dan tata kelola.

Konsep DPSIR pertama kali dikembangkan oleh Badan Lingkungan Eropa (European Environmental Agency/EEA) pada tahun 1999.

“Metode DPSIR digunakan karena merupakan kerangka untuk mengorganisir informasi dan data tentang kondisi lingkungan hidup. Metode ini telah diterima luas oleh pemangku kepentingan di bidang lingkungan karena tingkat fleksibilitasnya yang tinggi dan metodologi ilmiahnya. DPSIR dapat diterapkan untuk menganalisis hubungan sebab-akibat serta interaksi komponen lingkungan fisik, kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya, dan kesehatan yang kompleks,” ujar Ovi.

(GRA)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait