Trauma Masyarakat dan Rekonstruksi
Gempa dahsyat ini memberikan efek trauma yang cukup dalam bagi masyarakat.
Hal ini terlihat dari sebagian besar masyakarat yang memilih tetap tinggal di tenda meski pemerintah telah merekonstruksi beberapa rumah dan bangunan.
Biaya rekonstruksi ini memakan anggaran dana sebesar f 126.500.
Proses rekonstruksi sendiri berjalan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak yang berkontribusi dalam penggalangan dana.
Setelah bencana, Pemerintah Hindia-Belanda memberikan penghargaan khusus pada guru, tentara, dan pemerintah daerah setempat yang telah berkontribusi.
Demikianlah sejarah dan dampak dari gempa dahsyat yang terjadi di Padang Panjang, pada 28 Juni 1926 silam.
Sejarah panjang gempa bumi ini membuat masyarakat Sumbar semakin waspada terhadap kemungkinan bencana yang mungkin akan terjadi.
Semoga informasi ini bermanfaat.
(MH)