Meski pusat gempa sebenarnya berada di Danau Singkarak, namun orang-orang menyebutnya dengan Gempa Padang Panjang.
Hal ini disebabkan karena Kota Padang Panjang adalah daerah dengan dampak terparah akibat gempa dan memakan banyak korban.
Menimbulkan Tsunami dan Longsor
Gempa bumi besar ini juga membuat Danau Singkarak tsunami dan longsor di berbagai wilayah, menghancurkan bangunan penting serta memakan korban.
Menurut laporan Koran Deli pada 29 Juni 1926 yang dilansir dari website BNPB, sekitar 354 orang diketahui meninggal dan ribuan lainnya luka-luka.
Tidak hanya itu, bangunan-bangunan penting seperti kantor pos, sekolah, apotek, hingga bangunan militer di Padang Panjang rusak parah.
Kerusakan di Bidang Insfrastruktur
Kerusakan akibat gempa tidak hanya terbatas pada bangunan saja, tapi juga berdampak pada jalur transportasi dan komunikasi.
Hal ini berdampak pada kerusakan jembatan kereta api di berbagai wilayah dan juga tiang-tiang telegraf.
Sambungan telegraf antara Padang Panjang dan Padang terputus, membuat pemerintah tidak mengetahui detail peristiwa, kerusakan, dan jumlah korban.