TOPSUMBAR – Gempa bumi yang terjadi di Padang Panjang pada 1926 silam masih membekas dalam benak sebagian orang, terutama masyarakat Padang Panjang.
Sumatera Barat dikelilingi oleh gunung-gunung vulkanik aktif dan terletak pada pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
Sumatera Barat juga berada dalam wilayah patahan Semangko.
Kondisi geologis seperti ini membuat wilayah Sumatera Barat rawan terhadap gempa bumi.
Salah satu gempa bumi dahsyat yang masih teringat oleh sebagian masyarakat adalah gempa yang melanda Sumbar pada tahun 2009.
BACA JUGA: 3 Fakta Menarik Kota Tua Padang, Bukti Permata Wisata Bersejarah di Sumbar
Gempa bumi ini menelan korban jiwa sekitar 1.117 orang dan meninggalkan kesan yang membekas bagi masyarakat.
Namun, gempa bumi besar yang terjadi bukanlah hal baru bagi Sumatera Barat.
98 tahun silam, yakni pada tahun 1926, gempa bumi dengan kekuatan besar juga melanda wilayah tersebut, tepatnya di Padang Panjang.
Bagaimana kejadian dan dampak gempa ini bagi kehidupan masyarakat dan di sekitarnya?
Selengkapnya akan disimak dalam artikel ini yang dilansir dari Instagram @padangherittage dan website BNPB.
Gempa Padang Panjang tahun 1926
Pada Senin, 28 Juni 1926, gempa bumi berkekuatan 7,6 SR dan 7,8 SR melanda wilayah Padang Panjang, Sumatera Barat.
Gempa yang terjadi pada pukul 10 pagi berkekuatan 7,6 SR dan diikuti gempa kedua yang terjadi pada pukul 2 siang dengan kekuatan 7,8 SR.
Dua gempa besar ini berhasil meluluhlantakkan Padang Panjang dan sekitarnya.
Berita ini tercantum dalam koran Nieuwe Haarlemsche, yang terbit pada 30 Juni 1926, dengan headline “Gempa di Sumatera: Padang Panjang Hampir Hancur”.