Seminar Peningkatan Kapasitas Bundo Kanduang di Lima Puluh Kota

Seminar Peningkatan Kapasitas Bundo Kanduang di Lima Puluh Kota

TOPSUMBAR – Peran Bundo Kanduang dalam kehidupan masyarakat Minangkabau sangat penting sebagai pelopor penerapan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A), Wilda Reflita, menyampaikan harapannya agar Bundo Kanduang dapat meningkatkan kapasitas perempuan di Lima Puluh Kota demi tercapainya tujuan pembangunan pemberdayaan perempuan.

Hal ini disampaikannya dalam seminar Peningkatan Kapasitas Bundo Kanduang di Shafira Hotel, Payakumbuh, pada Selasa, 28 Mei 2024.

Bacaan Lainnya

Seminar bertema “Melalui Seminar Kita Tingkatkan Peran Bundo Kanduang dalam Mengimplementasikan Nilai-Nilai Adat Budaya Berdasarkan Filosofi ABS/SBK” ini dihadiri oleh 65 peserta dari organisasi Bundo Kanduang dan Puti Bungsu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.

Narasumber seminar tersebut ialah Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Lima Puluh Kota, Zulhikmi Dt. Rajo Suaro, Ketua Bundo Kanduang Lima Puluh Kota, Nengsih, dan Kepala Dinas P2KBP3A, Wilda Reflita.

Pada kesempatan itu, Ketua Bundo Kanduang Kabupaten Lima Puluh Kota, Nengsih, menyatakan bahwa Bundo Kanduang memiliki peran dan fungsi penting dalam keluarga dan masyarakat adat.

Dalam keluarga, Bundo Kanduang berperan sebagai ibu dan pendidik pertama, serta memiliki multitalenta dan kecerdasan.

Dalam adat, Bundo Kanduang adalah Limpapeh Rumah Nan Gadang, Sumarak Anjuang Nan Tinggi, Anak Kunci Lumbuang Bapereng, dan berbagai peran penting lainnya.
“Seorang perempuan harus mampu memberikan keindahan melalui tutur kata, perilaku, dan tindakannya,” ujar Nengsih.

Senada dengan Nengsih, Ketua LKAAM Lima Puluh Kota, Zulhikmi Dt. Rajo Suaro, menekankan bahwa Bundo Kanduang adalah bagian penting dari Pemangku Adat.

Ia menyampaikan bahwa ada empat martabat yang harus dijaga oleh Bundo Kanduang: menjaga adat dan lingkungan, memiliki pengetahuan yang cukup tentang adat dan agama serta mengamalkannya, bertindak tepat waktu, dan mengambil keputusan dengan hati-hati dan pertimbangan yang matang.

“Bundo Kanduang harus selalu berupaya agar adat terpelihara dan berjalan baik di lingkungannya,” tegasnya.

(TON)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait