Semarakkan Iven Adat: Satu Iven, Satu Nagari, Tiaka Usung Tema Manjapuik Minantu

Semarakkan Iven Adat Satu Iven, Satu Nagari, Tiaka Usung Tema Manjapuik Minantu

TOPSUMBAR – Tiaka Manjapuik Minantu (Marapulai), sebagai bagian dari rangkaian iven adat “satu iven satu nagari” Kota Payakumbuh, sukses digelar di Halaman Kantor Adat Nagari (KAN) Tiaka pada Minggu, 12 Mei 2024.

Iven ini mengusung tema Manjapuik Marapulai, sebuah prosesi adat dalam pernikahan Minangkabau yang melibatkan penjemputan calon pengantin pria oleh keluarga calon pengantin wanita, biasanya dilaksanakan 1 hari sebelum akad nikah.

“Ini merupakan kewajiban kita bersama untuk mempertahankan kelestarian adat 10 Nagari di Kota Payakumbuh,” kata Ketua LKAAM Kota Payakumbuh, Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, dalam sambutannya.

Bacaan Lainnya

Ia menegaskan bahwa iven ini diharapkan menjadi contoh dan momentum bagi seluruh pemangku adat dalam menjaga kelestarian budaya asli Payakumbuh serta menjadi pedoman bagi generasi muda untuk menghadapi arus budaya dari luar.

“Saya berharap kegiatan ini menjadi iven yang berkelanjutan dan berkesinambungan agar anak cucu kita dapat melihat secara langsung prosesi Manjapuik Marapulai ini,” ujar Yendri Bodra, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi B DPRD Kota Payakumbuh.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh, Jasman menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan iven adat ini.

“Iven ini bertujuan untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat agar melestarikan adat, budaya, serta kuliner khas nagari agar semakin dikenal oleh masyarakat dan diwariskan ke anak cucu,” ungkapnya.

Jasman juga menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal khas Payakumbuh, termasuk dalam penyebutan nama daerah.

“Semua kearifan lokal harus dijaga makna aslinya. Misalnya, Payobasuang bukan Payobasung, Riska bukan Tiakar, atau Payokumbuah bukan Payakumbuh,” tegasnya.

“Upaya menjaga adat istiadat ini harus dilakukan secara bersama-sama agar nama Payokumbuah tetap dikenal sebagai daerah yang kental dengan keberagaman adat dan budayanya,” tambah Jasman.

Lebih lanjut, Sekretaris Umum LKAAM Sumatera Barat ini menegaskan bahwa kegiatan budaya seperti ini akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan dan merangsang perekonomian masyarakat.

“Kami dari Pemerintah Kota Payakumbuh akan mendukung penuh upaya menjaga adat dan budaya ini,” tutupnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Payakumbuh Timur, Lurah Tiaka, KAN, Bundo Kanduang 10 Nagari, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya.

(TON)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait