TOPSUMBAR – Dalam upaya meningkatkan sinergi dan kerjasama antar komponen yang terlibat dalam penanggulangan bencana, Satgas Penanggulangan Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Kabupaten Agam terus melakukan rapat evaluasi harian.
Kegiatan ini berlangsung di posko utama di SDN 08 Simpang Bukik Nagari Bukit Batabuah, Kecamatan Canduang pada Rabu, 15 Mei 2024.
Pasca bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi dan tanah longsor yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Agam bagian timur pada Sabtu lalu, faktor komunikasi dan sinergi menjadi kunci dalam upaya penanggulangan bencana.
Rapat evaluasi harian ini, yang dipimpin oleh Kepala BPBD Kabupaten Agam Budi Prawiranegara, bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan, merencanakan langkah selanjutnya, serta mencari solusi terhadap hambatan yang ada.
Dalam rapat evaluasi ketiga ini, berbagai pihak dilibatkan, termasuk BPBD, Pol PP Damkar, TNI/Polri, SAR, walinagari beserta perangkat, relawan, LSM.
Kemudian perwakilan dari tujuh kecamatan terdampak: Kecamatan Canduang, Sungai Pua, IV Koto, Ampek Angkek, Palembayan, Malalak, dan Palupuah.
Kehadiran para camat dari masing-masing kecamatan juga memastikan komunikasi yang lebih intensif dan terarah.
“Setiap sore pada masa tanggap darurat, kami selalu mengadakan rapat evaluasi guna menentukan langkah-langkah yang perlu diambil dalam penanganan bencana ini, serta mencari jalan keluar terhadap masalah yang timbul,” ujar Budi melalui Kabid KL Ichwan Putra Danda.
Ia menambahkan, bahwasanya rapat sore hari memungkinkan tim mendapatkan informasi lengkap terkait protokol yang telah dilakukan serta memperbaiki kekurangan sarana dan prasarana untuk keesokan harinya.
Ichwan juga menyatakan bahwa jika ada kekurangan dalam sarana prasarana untuk evakuasi esok hari, hal tersebut akan dibahas dalam rapat untuk segera dicari solusinya.
“Kita bisa menyampaikan hal ini kepada pimpinan atau meminta bantuan dari pihak-pihak terkait,” jelasnya.
Sampai saat ini, Satgas tidak menemui kesulitan berarti dalam penanggulangan dan evakuasi korban.
Pada hari kelima, tim telah mengevakuasi 22 korban meninggal dunia.
“Besok kita akan terus melakukan pencarian dan evakuasi korban yang masih belum ditemukan serta menyalurkan bantuan dari para donatur. Kami berharap semua korban bisa dievakuasi dan bencana ini tidak terulang kembali,” tutup Ichwan.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.