TOPSUMBAR – Dalam rangka Tanggap Darurat Bencana (TDB) Tahap II di Kabupaten Agam, Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) gencar menyalurkan berbagai bentuk bantuan kepada warga serta instansi masyarakat yang terdampak.
Bantuan tersebut mencakup alat-alat kebersihan untuk warga, sekolah, masjid, dan mushalla.
Selain itu, PMI juga memberikan pelayanan air bersih, layanan kesehatan, assessment, trauma healing, posko pasien, dan distribusi bantuan lainnya.
TDB Tahap II yang berlangsung dari tanggal 26 Mei hingga 8 Juni 2024 mendatang, dipusatkan di Posko PMI Sumbar yang terletak di Galuang, Nagari Sungai Pua, Kabupaten Agam.
Ahmad Jais, Koordinator Lapangan PMI Sumbar sekaligus Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi, menyatakan bahwa fokus utama PMI saat ini adalah pemulihan kehidupan warga pasca bencana banjir bandang dan lahar dingin yang melanda Kabupaten Agam.
“PMI Sumbar dalam menangani warga terdampak bencana pasca banjir bandang lahar dingin menitikberatkan terhadap pemulihan kehidupan mereka,” ujar Ahmad Jais pada Kamis, 30 Mei 2024.
Ia menambahkan, bahwa dalam 14 hari pertama, masyarakat biasanya masih dalam fase menyelamatkan keluarga, membersihkan rumah, dan menyelamatkan aset-aset.
Namun, setelah fase tersebut, barulah dampak bencana, seperti penyakit akibat bakteri dan virus, mulai dirasakan.
PMI juga memberikan perhatian khusus terhadap trauma healing, terutama untuk anak-anak yang terdampak bencana alam banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam.
Setiap hari, relawan PMI melakukan briefing untuk mengoptimalkan pekerjaan yang dilakukan terhadap warga terdampak bencana.
“Di sini, PMI melakukan pelayanan kesehatan masyarakat, membuka posko-posko kesehatan yang diperlukan,” lanjut Ahmad Jais.
Data assessment terus diperbaharui setiap hari oleh PMI untuk mengetahui dampak bencana terhadap penghasilan warga yang sebagian besar bekerja sebagai petani.
Banyak sawah dan kebun yang rusak, rumah-rumah yang hancur, serta stok kebutuhan pokok dan air bersih yang menipis. Bantuan yang diberikan kepada masyarakat dilakukan berdasarkan data assessment ini, sehingga menjadi tepat sasaran.
Selain itu, Ahmad Jais menekankan bahwa 14 hari kedepan akan menjadi perjuangan yang berat bagi PMI, masyarakat Sumbar dan para donatur.
“Masyarakat akan lebih membutuhkan bantuan lagi untuk keberlangsungan kehidupannya pasca bencana ini,” ujarnya.
Chairunnas, Ketua Pengarah Bencana Banjir Bandang Lahar Dingin Kabupaten Agam, menambahkan bahwa fokus dan perjuangan yang lebih besar masih dibutuhkan agar warga terdampak bencana bisa pulih kembali seperti sediakala sebelum bencana terjadi.
(JA)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.