Pemko Solok Komitmen Dukung Pengendalian Inflasi Pangan Strategis

Pemko Solok Komitmen Dukung Pengendalian Inflasi Pangan Strategis

TOPSUMBAR – Menanggapi imbauan dan surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Keuangan mengenai pengendalian inflasi di Kota Solok, Pemerintah Kota Solok aktif memantau perkembangan harga bahan-bahan pokok selama dua minggu ke depan.

Pemko Solok, sebagai bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah, berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya pengendalian inflasi, terutama inflasi komoditi pangan strategis.

Saat ini, langkah Pemko Solok masih bersifat pantauan dan penjagaan.

Bacaan Lainnya

Nantinya, kebijakan yang tepat akan dirumuskan untuk mengintervensi harga-harga di pasaran guna mencegah masyarakat menengah ke bawah terdampak kenaikan harga, serta menghindari terjadinya inflasi.

Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, menyatakan bahwa Pemerintah Kota Solok akan memperkuat strategi pengendalian inflasi pangan melalui optimalisasi pengendalian dari sisi suplai.

“Langkah pengendalian ini berlandaskan pada kerangka 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif, sehingga mendukung daya beli masyarakat dalam pemulihan ekonomi nasional,” jelas Ramadhani.

Ia juga meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk aktif mengawasi kestabilan harga bahan pokok di masyarakat. “TPID harus menjaga kestabilan harga dengan melakukan pemantauan secara berkala, baik terhadap pasokan pangan maupun harga,” tambah Ramadhani, dikutip dari Koran Padang Ekspres pada Senin, 13 Mei 2024.

Ramadhani menekankan pentingnya sinergi antara pasokan dan harga. Pasokan yang berlebih cenderung menurunkan harga, sementara kekurangan pasokan dapat memicu lonjakan harga, terutama selama hari-hari besar keagamaan.

Untuk menurunkan inflasi ke level yang rendah dan stabil, Ramadhani menekankan perlunya dukungan pemerintah dalam mengatasi gangguan dari sisi penawaran, termasuk gejolak harga pangan dan harga yang diatur pemerintah.

Lebih lanjut, Pemko Solok saat ini berupaya mendorong pelaku UMKM untuk lebih dekat dengan pasar digital.
“Pengendalian inflasi secara nasional menjadi perhatian serius dalam pemulihan perekonomian. Beberapa strategi telah disiapkan untuk membangun ekonomi negara dan daerah,” ujar Ramadhani.

Ia menekankan pentingnya penggunaan semua platform e-commerce yang ada, baik global, nasional, maupun daerah, untuk membuka ruang pemasaran bagi pelaku UMKM.

Pemanfaatan teknologi, terutama dalam promosi dan pemasaran berbasis online, sangat penting untuk mengatasi keterbatasan jangkauan pasar.

“Saya harap pelaku usaha di Kota Solok berani berinovasi dan konsisten memanfaatkan teknologi. Dinas terkait juga harus memprioritaskan pelatihan tentang digitalisasi untuk UMKM di Kota Solok,” pungkasnya.

Dengan luas 57 kilometer persegi, Kota Solok tidak termasuk daerah pertanian dan sangat tergantung pada daerah penyangga, terutama Kabupaten Solok, untuk beberapa bahan kebutuhan harian seperti cabai dan gula.

Oleh karena itu, Pemko Solok akan terus melakukan pemantauan terhadap harga-harga bahan pokok di Kota Solok selama dua minggu ke depan dan akan melakukan intervensi jika harga-harga terus merangkak naik.

(GRA)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait