Mahkamah Agung Peduli: Prof Yulius Pimpin Penyaluran Bantuan kepada Korban Bencana di Sumatera Barat

Mahkamah Agung Peduli Prof Yulius Pimpin Penyaluran Bantuan kepada Korban Bencana di Sumatera Barat

TOPSUMBAR – Hakim Agung Prof Yulius memimpin program Mahkamah Agung Peduli untuk menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang di Sumatera Barat.

Bantuan berupa barang dan uang tunai diserahkan kepada para korban sebagai bentuk solidaritas dari para hakim di seluruh Indonesia.

Selain itu, Prof Yulius juga memberikan tausiyah di Posko Bantuan Bencana Galodo Masjid Jami’ Birogo, Bukittinggi pada Senin, 20 Mei 2024.

Bacaan Lainnya

Dalam tausiyahnya, ia mengutip ayat Al Quran sekaligus mengajak para pengungsi untuk tetap bersabar menghadapi musibah ini.

“Kami datang mewakili hakim-hakim agung dan keluarga besar Mahkamah Agung serta seluruh hakim di jajaran peradilan se-Indonesia, terutama dari pengadilan tinggi Padang dan Pengadilan Negeri se-Sumatera Barat,” ujarnya.

Bantuan ini merupakan hasil dari aksi spontan penggalangan donasi oleh para hakim dan keluarga besar MA.

Dalam waktu tiga hari, bantuan berhasil dikumpulkan dengan jumlah yang signifikan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa para hakim tidak terpisah dari masyarakat. Solidaritas dan rasa senasib sepenanggungan ini harus terus terjaga,” jelas Prof Yulius.

Pada kesempatan itu, ia juga menekankan bahwa masih banyak korban yang membutuhkan bantuan, baik secara moril maupun materil.

Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban serta memicu gerakan kepedulian yang lebih besar di kalangan masyarakat.

“Apa yang kami lakukan ini ibarat setetes air untuk melepas dahaga, memberikan tisu penghapus air mata sementara. Semoga gerakan ini akan semakin besar,” harapnya.

Bersama rombongan, Prof Yulius memberikan langsung bantuan di beberapa lokasi bencana, seperti Bukittinggi, Tanah Datar, dan Agam. Bantuan disalurkan kepada puluhan kepala keluarga yang terdampak.

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Sabtu, 18 Mei 2024 mencatat sebanyak 68 orang telah meninggal dunia.

Korban terdiri dari 29 orang di Kabupaten Tanah Datar, 22 di Kabupaten Agam, 2 di Kota Padang Panjang, 2 di Kota Padang, 1 di Padang Pariaman, dan 5 lainnya belum teridentifikasi.

Hingga saat ini, 14 orang masih dinyatakan hilang, dengan pencarian yang terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan. Ia berharap kondisi dapat segera pulih dan bantuan yang disalurkan dapat memberikan manfaat bagi para korban.

(HT)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait