TOPSUMBAR – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Dr. H. Gusrizal Gazahar, Lc., M.Ag., Dt. Palimo Basa, menyampaikan pesan religius yang penuh makna saat mengunjungi korban bencana di Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, pada Selasa 14 Mei 2024.
Kunjungan ini dilakukan menyusul bencana Galodo berupa banjir lahar dingin dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat pada Sabtu lalu yang mengakibatkan puluhan korban jiwa dan menarik perhatian masyarakat Indonesia serta dunia internasional.
Di lokasi bencana, Buya Gusrizal, sapaan akrabnya, menyampaikan pesan penting kepada masyarakat dan semua pihak terkait.
“Dalam kondisi apapun rasa syukur tidak boleh lepas, Alhamdulillah, tapi atas segala musibah, tentu semua kembali kepada Allah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Buya Gusrizal menjelaskan bahwa dari sudut pandang agama, tidak hanya aspek keimanan yang perlu diperhatikan, namun juga banyak aspek lainnya.
Namun, aspek keimanan adalah yang paling mendasar. Ia menghimbau kepada masyarakat agar tetap berhusnudzon, bersangka baik kepada Allah.
Selain itu, Buya Gusrizal mengingatkan bahwa jika umat pandai beristighfar dan meminta ampun kepada Allah, maka Allah tidak akan menurunkan azab-Nya.
“Itu poin penting! Apapun yang terjadi terhadap kita di Sumatera Barat, Allah tidak akan menurunkan azab-Nya, jika kita berpegang pada hal seperti di atas. Itu bukan saya yang menjamin, tetapi Allah yang menjamin,” tegasnya.
Menanggapi bencana yang terjadi, Buya Gusrizal menyatakan bahwa hal ini harus dilihat sebagai ujian dari Allah.
Ujian ini bisa menjadi teguran bagi mereka yang berbuat maksiat, dan juga ujian kesabaran bagi orang-orang beriman, menambah amal, dan meningkatkan derajat mereka di sisi Allah SWT. Dua sisi ini harus dipahami secara berimbang.
“Sedangkan dari aspek lain, Allah menyuruh kita untuk belajar dari setiap peristiwa kehidupan yang terjadi,” tambah Buya Gusrizal. Ia menekankan bahwa seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemimpin, ulama, tokoh, dan masyarakat umum, harus mengambil pelajaran dari peristiwa ini dan bertindak cepat dalam mengantisipasi kejadian serupa di masa depan.
Masyarakat yang terkena musibah tidak hanya kehilangan rumah, tetapi juga nyawa. Buya Gusrizal menekankan pentingnya memberikan penguatan keimanan serta dorongan untuk melanjutkan kehidupan.
Selain kebutuhan pokok, modal usaha juga sangat diperlukan sesuai dengan bidang usaha masing-masing.
Masyarakat Sumatera Barat, menurut Buya Gusrizal, adalah masyarakat yang ulet dan tidak mau meminta-minta.
Oleh karena itu, diperlukan kebijaksanaan untuk memberikan modal usaha yang diperlukan. Himbauan terakhirnya adalah untuk terus berdoa, karena sehebat apapun manusia, di mata Allah, kita adalah makhluk yang lemah.
“Kita doakan yang terkena musibah, dibesarkan pahalanya oleh Allah SWT, diberi kesabaran, dan kita mohon kepada Allah agar dihindarkan dari bencana-bencana yang akan datang. Semoga Allah memberikan hikmah yang bisa kita sikapi dengan bijak dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Ketua MUI Sumbar.
(JA)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.