TOPSUMBAR – Dalam Pertemuan Filantropi Angkatan II Kota Payakumbuh yang berlangsung dari 30 Maret hingga 2 Mei 2024 di Bukittinggi, Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Supardi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap pertumbuhan ekonomi Sumbar.
Menurutnya, tanpa terobosan yang signifikan, pertumbuhan ekonomi provinsi ini akan terus merosot.
Selain itu, Supardi menyoroti pentingnya konektivitas tol dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumbar.
Ia memperingatkan bahwa Sumbar akan semakin tertinggal dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang telah memiliki akses tol, seperti Lampung, Riau, Medan, dan provinsi lainnya, jika infrastruktur tol di Sumbar tidak segera diselesaikan.
“Pertumbuhan ekonomi di Sumbar, termasuk di Payakumbuh masih sangat terkait dengan sektor perdagangan. Ini akan membutuhkan fasilitas transportasi serta distribusi yang memadai. Ketersediaan akses tol akan sangat memudahkan proses tersebut, dan ini harus menjadi suatu keharusan,” tegas Supardi.
Menurutnya, saat ini pertumbuhan ekonomi Sumbar berada di peringkat kelima dari sepuluh provinsi di Sumatera.
Meskipun terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Sumbar masih di bawah rata-rata nasional yang mencapai lima persen.
“Capaian ini juga masih di bawah target RPJMD Sumbar yang seharusnya mencapai 4,8 atau 4,9 persen,” tambahnya.
Dalam konteks lain, Supardi juga menyoroti masalah penggunaan narkoba di pedesaan Sumbar, terutama di daerah Payakumbuh.
“Data dari pemerintah pusat juga menunjukkan bahwa penggunaan narkoba di daerah pedesaan Sumbar merupakan yang tertinggi. Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat setempat,” pungkasnya.
(HT)