Ketua DPRD Sumbar Ajak Pemangku Kebudayaan Selamatkan Warisan Budaya Payakumbuh di Era Digital

Ketua DPRD Sumbar Ajak Pemangku Kebudayaan Selamatkan Warisan Budaya Payakumbuh di Era Digital

TOPSUMBAR – Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi, dalam pertemuan dengan para pemangku kebudayaan Kota Payakumbuh, menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi budaya lokal.

Supardi menekankan pentingnya melestarikan budaya yang semakin terancam punah akibat berkurangnya rasa cinta dan kepemilikan terhadap warisan budaya lokal.

“Sirompak, Basijobang, Tari Podang, Talempong Batu, dan kesenian asli Payakumbuh lainnya adalah aset kita. Namun, sayangnya, kita membiarkan kesenian ini punah. Padahal, jika ditampilkan, keunikan Tari Kecak Bali pun tidak sebanding,” ujar Supardi.

Bacaan Lainnya

Selain seni, Supardi juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap nasib kuliner tradisional Payakumbuh.

Menurutnya, makanan khas seperti Botiah, Pindik, Galamai, Ajik, dan Kipang semakin terpinggirkan dan seringkali hanya dijual di lampu merah secara asongan.

“Dengan kuliner ini, seharusnya ekonomi Payakumbuh bisa bergerak. Namun, kita melihat kuliner ini merana,” jelasnya.

Supardi percaya bahwa jika pemerintah dan masyarakat bisa mengelola serta memanajemen kesenian dan kuliner ini secara profesional, Payakumbuh bisa menjadi destinasi wisata yang menarik.

Hal ini menurutnya, akan mengubah Payakumbuh dari kota transit menjadi kota tujuan wisata.

“Jika semua elemen masyarakat, termasuk pemangku kebudayaan, memiliki visi yang sama untuk memajukan Payakumbuh, maka bukan mustahil kota ini akan mendunia. Ini bisa menjadi magnet yang menarik pengunjung dan menggerakkan roda perekonomian,” tegas Supardi.

Dalam kegiatan bimtek Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan yang berlangsung di Bukittinggi dari tanggal 25 hingga 27 Mei 2024 ini, turut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Jefrinal.

Jefrinal berharap para pemangku kebudayaan berperan aktif dalam memajukan daerah, terutama di era digital yang penuh tantangan.

“Kegiatan yang berasal dari Pokir Ketua DPRD Sumbar, Bapak Supardi ini, merupakan bukti nyata bahwa kebudayaan adalah ujung tombak dan jati diri kemajuan daerah ke depan,” kata Jefrinal.

Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan ini diikuti oleh 70 peserta dari berbagai elemen masyarakat seperti niniak mamak, bundo kanduang, alim ulama, cadiak pandai, dan parik paga nagari.

Mereka diberikan pembekalan oleh narasumber mengenai kebudayaan di era digital.

Selain itu, kegiatan ini juga digelar dalam empat angkatan dan diharapkan membawa dampak positif untuk kemajuan kebudayaan di Payakumbuh dan Sumatera Barat.

(HT)

Pos terkait