TOPSUMBAR – Kepala BMKG Pusat Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D ingatkan masyarakat di wilayah sekitar Gunung Marapi tetap waspada.
Ia mengatakan diperkirakan curah hujan beberapa minggu ke depan masih tinggi, untuk itu diperlukan antisipasi jika terjadi banjir susulan.
Hal ini disampaikannya saat Rapat Khusus Penanganan Bencana Banjir Lahar Dingin Marapi di Balai Sidang Istana Bung Hatta, Kamis (16/5/2024), dikutip dari laman kominfo Padang Panjang, Jumat (17/5/2024).
Rapat yang dipimpin Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto ini, diikuti Wakil Gubernur, Dr. Audy Joinaldy, Kementerian PUPR, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, Bupati Tanah Datar, Eka Putra, Bupati Agam, Andri Warman dan unsur terkait lainnya.
Dijelaskan Dwikorita, pagi tadi pihaknya melakukan peninjauan langsung ke Marapi dengan menggunakan helikopter dan ditemukannya oleh peneliti 25 titik hulu sungai. Hulu sungai ini sudah saling bertemu. Ini adalah penyebab utama banjir bandang yang terjadi karena debit air semakin besar.
“Kemungkinan, dari hasil pantauan kami ke lokasi, untuk debit air saat ini tambah besar dari banjir sebelumnya. Itu akan terjadi akibat endapan air yang tersimpan di abu vulkanik dan banyaknya longsor yang telah terjadi di lereng Gunung Marapi,” jelasnya.
Ke depan sebelum ini terjadi, terang Dwikorita, harus diantisipasi dari sekarang. Pihaknya akan mengambil langkah mitigasi bencana lahar secara permanen. Dengan menerapkan sistem sabo dam dilengkapi dengan sistem peringatan dini khusus bahaya lahar dan bahaya banjir bandang.
“Sampai saat ini masih ada potensi banjir lahar di sungai yang belum mengalami banjir lahar. BMKG siap untuk terus mendukung instansi terkait untuk memberikan peringatan-peringatan dini,” katanya.
Ditambahkannya, BMKG akan mendukung instansi terkait untuk membangun 27 sabo dam di 25 das di sekitaran Marapi. BMKG siap mendukung instansi terkait untuk mengawasi pembangunan yang berwawasan lingkungan dan aman bencana.
Selain itu, tambahnya lagi, BMKG juga telah memasang teknologi penahan hujan dan sudah dilakukan sebanyak dua kali. Namun hanya bisa dilakukan untuk siang hari, dan malam hari masih belum bisa dilakukan. Tapi hujan yang turun pada malam hari sudah tidak terlalu deras.
“Kami mengimbau agar masyarakat tidak perlu cemas. Tetap waspada. Kami dari BMKG akan melaporkan peringatan dini setiap jamnya baik itu hujan ekstrem maupun hujan biasa,” tutupnya.
(AL)