TOPSUMBAR – Bupati Solok, Epyardi Asda menegaskan komitmennya dalam melindungi hak-hak buruh di Sumatera Barat.
Peristiwa lampau yang pernah meraih sorotan luas yakni ketika Epyardi secara tegas membela 101 buruh yang dipecat oleh sebuah perusahaan air minum di Kabupaten Solok pada November 2022 lalu.
Dalam pandangannya, Epyardi menegaskan bahwa hak untuk menyampaikan pendapat, termasuk melalui demonstrasi, adalah hak yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar.
Ketegasan ini disampaikannya dalam kunjungan ke kantor perusahaan tersebut, di mana ia dengan tegas memperjuangkan kembali pekerjaan bagi buruh yang dipecat.
Dibalik tindakannya ini, tergambar cerita hidup Epyardi yang sungguh meresapi perjuangan buruh.
Merupakan fakta yang jarang diketahui bahwa Epyardi berasal dari latar belakang yang sama dengan para buruh yang ia bela.
Dulu, ia turut merasakan derita hidup sebagai anak buah kapal di Singapura, dan tumbuh dari keluarga yang sangat miskin, di mana ayahnya bekerja sebagai kusir bendi dan ibunya sebagai buruh tani.
“Pemecatan ini sangat tidak adil. Saya paham, bagaimana buruh dan juga paham bagaimana bagi pengusaha. Karena saya juga pengusaha,” ungkap Epyardi, memperlihatkan empati dan pengertian mendalam terhadap nasib buruh.
Epyardi tidak hanya berbicara dari sudut pandang empati, namun juga dari pengalaman sebagai pengusaha yang mempekerjakan lebih dari seribu buruh.
Ia menyadari bahwa kesejahteraan buruh adalah kunci bagi keberlangsungan perusahaan dan kesejahteraan bersama.
Solidaritas buruh dan kepedulian terhadap nasib mereka, menurut Epyardi, adalah fondasi dari kekuatan buruh.
Oleh karena itu, ia mendesak agar setiap perusahaan memperlakukan buruh dengan adil, memberikan gaji yang layak, dan memastikan kesejahteraan mereka.
Saat memperingati Hari Buruh Internasional pada tanggal 1 Mei, Epyardi menegaskan bahwa pemimpin harus mengenal dan peduli terhadap nasib buruh, serta memperjuangkan hak-hak mereka.
Di Sumatera Barat, Epyardi menjadi satu-satunya kepala daerah yang menunjukkan keberpihakan kepada buruh dalam kasus pemecatan besar-besaran ini.
Dengan perjuangan dan suara kerasnya, Epyardi Asda bukan hanya mewakili suara buruh, namun juga menegaskan pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam dunia kerja.
Solidaritas dan perjuangan bersama, menurutnya, adalah kunci untuk mencapai perubahan yang lebih baik bagi para pekerja.
Selamat Hari Buruh !
(BY)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.