Dinkes Kota Solok Adakan Pertemuan Kader Kesehatan Jiwa untuk Penanganan ODGJ

Dinkes Kota Solok Adakan Pertemuan Kader Kesehatan Jiwa untuk Penanganan ODGJ

TOPSUMBAR – Menghadapi peningkatan masalah gangguan jiwa yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Solok menggelar pertemuan kader kesehatan jiwa se-Kota Solok.

Pertemuan ini berlangsung di Aula Dinas Kesehatan pada Kamis, 16 Mei 2024 dengan tujuan untuk memperkuat penanganan awal bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Kader kesehatan jiwa berperan penting dalam membantu petugas kesehatan memberdayakan masyarakat untuk menjalani perilaku hidup sehat, termasuk menjaga kesehatan jiwa.

Bacaan Lainnya

Dengan kehadiran kader, petugas kesehatan mendapatkan dukungan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa.

Pertemuan ini dibuka oleh Kepala Bidang P3PL Dinas Kesehatan Kota Solok, dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok.

Acara ini juga didampingi oleh Sub Koordinator PTM Ns. Jalisnawati, S.Kep, serta staf dari Seksi PTM Dinas Kesehatan Kota Solok.

Menurut dr. Hiddayaturrahmi, pertemuan ini sangat bermanfaat untuk memastikan pelayanan kesehatan jiwa yang sesuai standar bagi ODGJ, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap kader-kader kesehatan di kelurahan dapat mendeteksi dini orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan,” ujarnya.

“Diharapkan seluruh peserta, terutama kader, memahami tugas, fungsi, serta prosedur pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan deteksi dini kesehatan jiwa masyarakat. Kerja sama yang baik dan maksimal sangat diperlukan dalam upaya penanganan kesehatan jiwa di Kota Solok,” tambahnya.

Pertemuan ini dihadiri oleh 45 kader kesehatan jiwa dari berbagai kelurahan di Kota Solok.

Materi dalam pertemuan disampaikan oleh dr. Hiddayaturrahmi dan Dokter Spesialis Jiwa dari RS M. Natsir Kota Solok, dr. Sulistiana Dewi, Sp.Kj.

Dalam penyampaiannya, dr. Sulistiana Dewi menekankan pentingnya peran kader kesehatan jiwa dalam pendekatan kepada keluarga yang memiliki anggota dengan gangguan jiwa, serta pemantauan perkembangan individu dengan gangguan jiwa.

“Peran kader kesehatan jiwa mencakup identifikasi kelompok risiko melalui pendataan, deteksi dini, pendidikan kesehatan, motivasi pasien dan keluarga, serta sosialisasi program kepada masyarakat,” jelasnya.

Dr. Dewi juga menjelaskan mengenai Terapi Aktivitas Kelompok (TAK), sebuah terapi modalitas yang dilakukan oleh perawat pada sekelompok klien dengan masalah keperawatan yang sama.

“TAK membantu individu menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan,” ungkapnya.

Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat peran kader kesehatan jiwa dalam mendukung penanganan ODGJ di lingkungan rumah dan keluarga, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jiwa.

(GRA)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait