Dampak Banjir Lahar Dingin Marapi, Pemko – Pemkab Dukung Percepatan Pembangunan Jalan Tol Sicincin – Limapuluh Kota

TOPSUMBAR – Pemerintah kota (Pemko) dan Pemerintah kabupaten (Pemkab) yang daerahnya terdampak banjir lahar dingin Marapi pada 8 April dan 11 Mei 2024 lalu, mendukung percepatan pembangunan jalan tol Sicincin-Limapuluh Kota.

Dukungan tersebut diimplementasikan dalam bentuk penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh kepala daerah yang daerahnya terdampak banjir lahar dingin Marapi pada Rapat Antisipasi Banjir Bandang dan Lanjutan Pembangunan Jalan Tol Sicincin – Limapuluh Kota yang digelar pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), di Auditorium Gubernuran, Jumat (24/5/2024).

Mengutip laman Kominfo Padang Panjang, Sabtu (25/5/2024), pada rapat yang dipimpin Gubernur Sumbar, Mahyeldi, turut dihadiri semua kepala daerah yang wilayahnya terkena dampak, mulai dari Plh. Wali Kota Padang Panjang, Dr. Winarno, bupati Agam, Dr. Andri Warman, bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur dan bupati Tanah Datar, Eka Putra.

Penandatanganan komitmen bersama itu disaksikan rektor perguruan tinggi se-Sumbar, para ahli dari perguruan tinggi se-Sumbar, kepala Balai Sungai, kepala Balai Rumah, kepala Balai Jalan dan undangan terkait lainnya.

Gubernur Mahyeldi menjelaskan, beberapa kejadian banjir bandang yang telah menimpa beberapa daerah, bahkan memakan korban jiwa dan banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal serta lahan pertanian mereka.

Sesuai instruksi presiden, tambahnya, untuk menyikapi bencana yang terjadi dan masih berlangsung sampai saat ini di Sumbar, diperlukan strategi mitigasi, penanganan serta analisis dampak yang ditimbulkan. Salah satu upaya mitigasi jangka menengah adalah percepatan pembangunan sabo dam dan lanjutan pembangunan jalan tol Sicincin-Limapuluh Kota.

“Terkait pembangunan jalan tol ini diperlukan komitmen kita bersama dalam mendukung pembebasan lahan untuk percepatan pembangunan. Sehingga ini bisa dikerjakan sesegera mungkin. Mengingat curah hujan di beberapa daerah yang terdampak banjir masih terbilang cukup tinggi, kita tidak menginginkan banjir dan bencana seperti ini terulang lagi,” tegasnya.

Ditambahkan Mahyeldi, lanjutan pembangunan jalan tol ini merupakan penyempurnaan jangka panjang untuk Sumbar, karena mengurangi kemacetan dan mempercepat mobilitas orang dan barang.

Pihaknya juga akan mengajukan permohonan infrastruktur strategis dalam penanganan bencana. Di antaranya, perbaikan infrastruktur utama kewenangan nasional, perbaikan infrastruktur utama kewenangan provinsi dan kabupaten/kota, pembangunan sabo dam kawasan Gunung Marapi, lanjutan pembangunan tol Padang – Pekanbaru seksi Sicincin – Padang Panjang – Bukittinggi – Limapuluh Kota.

Dilanjutkan dengan rekonstruksi jalan nasional yang terban di kawasan Lembah Anai dengan pembangunan fly over dari Air Terjun Lembah Anai ke Silaing serta percepatan pembangunan fisik fly over Sitinjau Lauik.

“Semua ini merupakan jalan yang sangat rawan bencana. Perlu dilakukan segera sehingga akan menjadi penyempurnaan pembangunan jangka panjang untuk Sumbar. Serta pengurangan terjadinya bencana, kecelakaan bahkan kemacetan,” ulasnya.

Sementara itu Rektor Universitas Baiturrahmah, Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S yang memoderatori kegiatan ini menyampaikan, optimis jalan tol akan terealisasi karena dukungan dari bupati dan wali kota. Namun program-program apa yang akan dilakukan ini harus dimatangkan, mengingat ini semua menyangkut masyarakat banyak.

Sedangkan Plh. Wali Kota Padang Panjang, Winarno menyampaikan, terkait beberapa jalan putus akibat banjir bandang, saat ini Pemko Padang Panjang sudah banyak melakukan upaya, seperti membangun jembatan sementara.

“Terkait banjir ini dampak besar yang dialami Padang Panjang adalah ekonomi masyarakat menurun drastis. Karena jalan penghubung dari Kota Padang ke Padang Panjang putus total. Banyak kuliner Padang Panjang saat ini tutup. Jadi untuk pembangunan fly over yang diusulkan tolong disegerakan mengingat Padang Panjang saat ini sudah seperti kota mati,” jelas Winarno.

Ia menambahkan, terkait jalan tol, Pemko Padang Panjang siap untuk pelaksanaannya. Namun ada beberapa permintaan khusus terkait hal ini.

“Harus ada akses masuk maupun keluar (exit tol) untuk Padang Panjang mengingat pembangunan jalan tol ini bisa memberikan dampak ekonomi bagi kota berjuluk Serambi Makkah ini,” pintanya.

(AL)

Pos terkait