Bupati Lima Puluh Kota Diganjar Penghargaan PGRI Sumatera Barat atas Kepedulian terhadap Guru

Bupati Lima Puluh Kota Diganjar Penghargaan PGRI Sumatera Barat atas Kepedulian terhadap Guru

TOPSUMBAR – Atas dedikasinya dalam membela kepentingan guru di Kabupaten Lima Puluh Kota, Bupati Safaruddin Dt. Bandaro Rajo menerima penghargaan dari PGRI Provinsi Sumatera Barat.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua PGRI Sumbar, Darmalis, dalam sebuah acara yang turut disaksikan oleh Ketua Umum PB PGRI, Prof. Unifah Rosyidi, Rektor terpilih UNP Dr. Krismadinata, dan Rektor UIN Mahmud Yunus, Marjoni Imamora, pada saat Seminar Nasional PGRI di Lima Puluh Kota.

Acara yang digelar di Gedung Serbaguna Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh di Tanjung Pati, Kecamatan Harau ini dihadiri oleh sekitar 5.000 guru TK, SD, SMP, dan SMA dari berbagai nagari di Lima Puluh Kota.

Bacaan Lainnya

Seminar ini berlangsung pada Kamis, 30 Mei 2024 yang juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan dari para guru.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PGRI Lima Puluh Kota dengan POLRES Lima Puluh Kota dan POLRES Payakumbuh, serta Kesepakatan Bersama antara Bupati Lima Puluh Kota dengan UIN Mahmud Yunus Batusangkar.
Turut hadir dalam acara ini unsur Forkopimda, Kepala Kantor Kemenag Lima Puluh Kota Irwan, Bunda PAUD dan Bunda Literasi Nevi Safaruddin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Afri Efendi, serta Ketua PGRI Lima Puluh Kota Indrawati.

Dalam sambutannya, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin menekankan pentingnya menjadi guru yang profesional, yang harus terus meningkatkan kompetensi diri.

“Ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi pedagogik,” jelasnya.

Safaruddin juga mengapresiasi peran PGRI dalam menaungi dan memperhatikan para guru di berbagai aspek, mulai dari kualifikasi pendidikan hingga pembelaan terhadap guru yang menjadi korban kekerasan.

Salah satu bukti kepedulian PGRI adalah adanya penandatanganan MoU dengan kepolisian, yang bertujuan memastikan para guru merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan tugas mereka tanpa intimidasi atau kekerasan.

“Kami berharap, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan secara bersama-sama, kita dapat mewujudkan generasi emas pada tahun 2045 seperti yang kita cita-citakan bersama,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Lima Puluh Kota, Indrawati Munir, menyatakan bahwa seminar nasional ini tidak hanya bertujuan untuk memotivasi para guru, tetapi juga menunjukkan komitmen PGRI dalam melindungi dan mendukung guru.

“PGRI Lima Puluh Kota mengadakan MoU dengan Polres Payakumbuh dan Polres Lima Puluh Kota, serta memberikan penghargaan kepada Bupati Lima Puluh Kota yang menunjukkan perhatian tinggi terhadap guru-guru,” jelas Indrawati.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Afri Efendi, menambahkan bahwa sekitar 5000 guru dari seluruh Kabupaten Lima Puluh Kota telah mendaftar untuk mengikuti seminar nasional ini.

“Hingga pagi tadi, jumlah guru yang telah mendaftar secara online untuk mengikuti seminar ini sudah melebihi 5000 orang,” ujar Afri Efendi.

(TON)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait