Dalam riset itu , dijelaskan bahwa Lembah Anai dulunya adalah daerah terisolir dengan topografi yang rumit.
Pemerintah kolonial kemudian membangun jalur kereta api dan jembatan besi besar yang diresmikan pada tahun 1890 untuk mengatasi isolasi tersebut.
Namun, proyek ini hanya bertahan selama 2 tahun sebelum akhirnya luluh lantak diterjang banjir bandang.
Foto dari Christian Banjamin Nieuwenhuis menunjukkan bagaimana jembatan sepanjang 50 meter tersebut roboh.
Batuan serta tanah menutupi hampir seluruh bantalan rel, dan air sungai yang meluap menutupi jalan.
Salah satu saksi sejarah yang merekam kejadian ini adalah Hasjim Ning, pengusaha nasional yang dijuluki ‘Raja Mobil’.
Dalam otobiografinya, “Pasang Surut Pengusaha Pejuang” (1986), Hasjim menceritakan tentang kakeknya menjadi korban tragedi banjir bandang 1892.
Kakeknya harus berjalan kaki puluhan kilometer ke Kayutanam karena jalur Lembah Anai yang terputus sebelum naik kereta ke Padang.