TOPSUMBAR – Sumbar berduka!. Sejumlah wilayah di Sumatera Barat, termasuk kawasan Lembah Anai, dilanda banjir besar sejak Sabtu, 11 Mei 2024.
Hujan deras yang terus mengalir menyebabkan jalur transportasi utama yang menghubungkan Kota Padang dan Bukittinggi menjadi terputus.
Akibatnya, arus lalu lintas dialihkan ke jalur-jalur alternatif, dan bangunan wisata di sekitar lokasi banjir rata dengan tanah.
BACA JUGA: Sumatera Barat Bersiap Tambah Dua Kabupaten Baru, Ini Nama dan Wilayahnya!
Namun, siapa sangka, kejadian banjir bandang di Lembah Anai bukanlah kali pertama terjadi.
Lebih dari seabad yang lalu, tepatnya tahun 1892, Lembah Anai juga pernah dilanda banjir besar.
Letaknya yang berada di kaki Gunung Merapi membuat tempat ini rentan terhadap hujan lebat dan bencana alam lainnya.
Dampak dari Peristiwa banjir 1892
Pada peristiwa banjir tahun 1892, hujan deras yang terjadi terus menerus menyebabkan jebolnya danau di pegunungan Merapi.
Akibatnya, banjir yang mengalir dari hulu ke hilir memutuskan jalur transportasi utama saat itu, yaitu kereta api.
Putusnya jalur transportasi ini berpengaruh sangat besar terhadap perekonomian Sumatera Barat.
Kereta api yang pada masa itu merupakan transportasi paling penting untuk mengangkut hasil perkebunan dan batu bara dari daerah Agam, Air Bangis, dan Rao tidak bisa beroperasi.
Dalam riset “Angkutan Kereta Api dan Perkembangan Ekonomi Sumatera Barat” (2001) ciptaan Akbar, seperti dilansir dari CNBC indonesia, menceritakan tentang Lembah Anai.