TOPSUMBAR – Banjir bandang melanda Desa Muarokalaban, Sawahlunto, pada Jumat sore hingga Sabtu pagi, 3-4 Mei 2024, akibat hujan deras yang tak kunjung reda.
Air Batang Lasi yang berhulu dari Sungai Lasi Kabupaten Solok meluap melewati jembatan yang menghubungkan jalan Raya dengan Masjid Al Falah, Surau Bungo, Dusun Sawah Tambang.
Hal ini menyebabkan gorong-gorong serta drainase sekitar lokasi masjid tidak sanggup menyalurkan debit air limbah sekitar perkampungan warga yang over kapasitas, sehingga memasuki ruang Masjid Al Falah.
Sebelumnya, kejadian serupa juga pernah terjadi pada tahun 1960-an silam. Hujan deras yang mengakibatkan meluapnya air Batang Lasi yang berhulu di Sungai Lasi hingga ke jalan raya yang saat ini merupakan jalan Lintas Sumatera.
Pada saat itu, air bah meluap hingga ketinggian 4 meter dari dasar sungai hingga ke jalan raya tersebut.
Hal tersebut mengakibatkan rumah-rumah penduduk terendam banjir, bahkan berbagai jenis ikan masuk ke rumah warga.
Dali, salah seorang warga Parobaya mengatakan bahwasanya peristiwa yang pernah terjadi di tahun 1963-1964 silam tersebut kembali terjadi lagi pada Jumat sore lalu.
Gorong-gorong dan drainase yang ada di sekitar lokasi tidak sanggup menyalurkan debit air limbah yang over kapasitas tersebut, sehingga leluasa memasuki ruang Masjid Al Falah.
Ketua Masjid Al Falah, Sabaruddin, beserta pengurus, berusaha menyelamatkan barang-barang inventaris masjid saat banjir melanda. Banyak sajadah yang menjadi alas untuk beribadah terendam air bercampur lumpur tersebut.
Oleh karena itu, pada Sabtu dan Minggu, 4-5 Mei 2024, pengurus masjid beserta warga setempat melakukan goro massal untuk membersihkan masjid, termasuk sajadah.
Selain itu, juga dilakukan penyemprotan air di halaman parkiran Masjid oleh bapak-bapak dan ibu-ibu majelis taklim serta para pemuda.
Yos melaporkan kepada awak media, menyatakan bahwa terdapat sejumlah bantuan spontan dari keluarga perantau Muarokalaban di Jakarta berupa 13 gulungan sajadah panjang untuk jamaah Masjid Al Falah.
“Alhamdulillah ada spontanitas bantuan dari keluarga perantau Muarokalaban di Jakarta yakni. Bantuan berupa sajadah panjang untuk jamaah Masjid Al Falah sebanyak 13 gulungan,” ungkapnya.
Sementara itu Raflis alias Pili, tokoh masyarakat setempat berharap bantuan tersebut dapat menjadi motivasi bagi warga Muarokalaban lainnya untuk menyisihkan rezeki mereka demi kemaslahatan banyak orang di desa tersebut.
“Dengan adanya bantuan sajadah dari anak-anak keluarga Datuak Gusmar (alm) di Jakarta, semoga dapat menjadi motivasi bagi warga kita yang lain dalam menyisihkan rezkinya untuk kemaslahatan banyak orang di kampung kita Muarokalaban ini,” harapnya.
Zulkarnaini Pokiah Bosa atau yang akrab disapa Ujang, salah satu pengurus mushalla di Desa Muarokalaban yang juga merupakan Pandito Ninik Mamak Suku Patopang Piliang, mewakili sejumlah mushalla di 6 dusun, juga berharap agar rumah ibadah selevel surau tersebut segera mendapat berbagai bantuan dari para dermawan.
Menurutnya, bantuan seperti sajadah, kitab suci, mukena, kain sarung, atau buku-buku pendidikan agama Islam untuk jamaah dan anak-anak mengaji sangat dibutuhkan.
Pada kesempatan yang sama, Pj Wali Kota Sawahlunto, Fauzan Hasan merespon cepat kejadian tersebut dengan mengunjungi Masjid Al Falah pada Minggu, 5 Mei 2024.
Fauzan Hasan turut menyampaikan keprihatinannya terhadap bencana yang melanda Masjid Al Falah di Muarokalaban tersebut.
Ia turut memberikan bantuan berupa mie instan, makanan, dan minuman air mineral untuk warga yang tengah mengikuti goro tersebut.
Turut hadir mendampingi Pj Wako, Sekdako Sawahlunto Ambun Kadri, Kadis Pertanian Heni Purwaningsih.
Kemudian, Kepala DPKP2-LH Adrius Putra, Sekwan DPRD Sawahlunto Dedi Syahendri, Kepala Desa Muarokalaban Yuriswan, serta OPD terkait lainnya.
(ROL)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.