TOPSUMBAR – Sawahlunto, kota kecil di Provinsi Sumatera Barat, memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan penambangan batu bara.
Sawahlunto telah menjadi pusat penting dalam industri pertambangan.
Hal ini karena penemuan gemilang kandungan batubara oleh seorang geolog Belanda, Willem Hendrik de Greve, pada tahun 1868.
Awalnya, tantangan utama dalam mengangkut batubara adalah menentukan jalur atau area yang akan dilalui.
Namun, hal tersebut mulai teratasi dengan dibangunnya berbagai jalur kereta api yang menghubungkan Sawahlunto dengan kota-kota di sekitarnya.
Salah satu pencapaian yang paling menarik adalah pembangunan terowongan Lubang Kalam yang menghubungkan Muaro kalaban-Sawahlunto.
Lubang kalam adalah sebuah jalur kereta api yang menembus bukit berbatu yang cadas sehingga memungkinkan Sawahlunto terhubung dengan wilayah lain.
Fakta menarik seputar Terowongan Lubang Kalam
Berikut beberapa fakta menarik terkait Terowongan Lubang Kalam:
1. Pembangunan oleh Belanda
Terowongan Lubang Kalam dibangun selama kurang lebih 2 tahun, terhitung mulai tahun 1892 hingga 1894 oleh pemerintah Hindia Belanda.
Pembangunan terowongan ini bertujuan untuk menghubungkan Sawahlunto dengan dunia luar.