TOPSUMBAR – Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024, Pemerintah Kota (Pemko) Padang membunyikan sirine tanda dimulainya simulasi gempa dan tsunami, Jumat 26 April 2024.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Gedung Youth Centre Kota Padang, yang diikuti oleh ribuan siswa dan warga, dan diikuti oleh tujuh kabupaten/kota pesisir di Sumbar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar, Rudy Rinaldy, menjelaskan bahwa simulasi tidak hanya dilakukan di Kota Padang, tetapi juga di tujuh kabupaten/kota pesisir lainnya di Sumbar, seperti Padang Pariaman, Kota Pariaman, Pesisir Selatan (Pessel), Pasaman Barat (Pasbar), Agam, dan Kepulauan Mentawai.
“Simulasi juga diikuti oleh 30 kabupaten/kota lain yang rawan gempa dan tsunami di Indonesia,” ungkap Rudy pada Kamis, 25 April 2024.
Simulasi dimulai pukul 09.00 WIB dengan penekanan sirine early warning system (EWS) oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto di Gedung Youth Centre.
Setelah sirine EWS berbunyi, ribuan warga Kota Padang langsung melakukan simulasi mitigasi bencana gempa dan tsunami.
Simulasi dilakukan di tiga titik yang berbeda. Pertama, di SMPN 1 Padang, ribuan siswa dan warga langsung menyelamatkan diri dengan evakuasi horizontal, berlari menuju zona aman tsunami di SPBU di Jalan Sawahan setelah mendengar sirine.
Kedua, di Lolong Belanti, ribuan warga melakukan evakuasi vertikal dengan berlari menuju puncak gedung SMPN 25 Padang, yang difungsikan sebagai shelter.
Lilis Suwarti, Kepala SMPN 25 Padang mengatakan bahwasanya seluruh siswa yang mengikuti simulasi tersebut tidak mengalami kepanikan. Hal ini dikarenakan seluruh siswa telah dibekali oleh mitigasi bencana.
“Terdapat sekitar 900 orang berada di shelter kita, termasuk sejumlah warga, siswa sekolah lain dari SD dan SMAN 1 juga turut naik ke shelter kita,” ujarnya pada Jumat, 26 April 2024.
Sementara itu, di lokasi ketiga, Pasar Alai, ribuan warga melakukan evakuasi horizontal dengan berlari menuju zona aman tsunami dekat SPBU Ampang setelah mendengar sirine EWS.
“Untuk menggerakkan warga, BPBD Kota Padang telah melakukan sosialisasi jauh-jauh hari,” jelas Rudy.
Proses simulasi evakuasi gempa dan tsunami ini dipantau melalui layar televisi raksasa yang telah dipasang di Youth Centre, termasuk simulasi yang dilakukan di tujuh kabupaten/kota di Sumbar dan 30 kabupaten/kota di Indonesia.
Rudy menegaskan pentingnya simulasi ini karena 630.000 warga Kota Padang berada dalam zona merah atau rawan tsunami.
Hasil pengamatan dari simulasi ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam menerapkan langkah kesiapsiagaan mitigasi gempa dan tsunami.
Sebelum simulasi gempa dan tsunami dilakukan, juga dilakukan penanaman pohon oleh Kepala BNPB, Gubernur Sumbar, Menko PMK, dan Forkopimda di Pantai Purus Padang. Setelah simulasi, digelar sarasehan yang melibatkan BPBD seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNPB juga menyerahkan bantuan berupa empat unit motor trail untuk transportasi menjangkau lokasi bencana yang sulit di Sumbar, serta bantuan tenda dan logistik family kids untuk korban bencana.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.