TOPSUMBAR – Bagi “urang awak” keberadaan daun salam bukanlah sesuatu yang asing. Daun salam sering ditemukan dalam berbagai masakan sehari-hari, terutama gulai.
Untuk memperolehnya pun sangat mudah. Betapa banyak kita temui pedagang menjual daun salam di pasar-pasar tradisional.
Biasanya penjual “alok dapu” meletakan daun salam berdekatan dengan penjualan serai, daun kunyit, daun limau purut maupun daun ruku-ruku.
Satu ikat daun salam dicampur serai serta daun ruku-ruku dijual seharga dua ribu rupiah pada hari Selasa, 30 April 2024 di Pasar Inpres, Muaro Sijunjung.
Budidaya daun salam pun terbilang mudah. Tanpa memerlukan seleksi benih (apalagi benih berlabel), tidak ada pemupukan bahkan tidak disiangi juga tak apa-apa.
Seperti kebanyakan tanaman obat lainnya, daun salam juga tidak diserang penyakit dan penanamannya pun bisa dilakukan sebagai tanaman keliling pagar lahan, karena memiliki batang yang kokoh.
Bahkan, jika pohon telah memiliki diameter 10 sentimeter (umur tujuh tahun) bisa dimanfaatkan sebagai tonggak untuk pembuatan pondok sawah maupun tonggak untuk membuat kandang ayam, kandang kambing maupun kandang sapi.
Eksistensi daun salam dalam masakan gulai telah menjadi tradisi. Tak peduli daun muda, daun tua maupun daun yang telah kering, pokoknya pakai daun salam.
Memasukan daun salam sebagai unsur penting dalam masakan gulai tentu ada tujuannya. Tujuan dan maksud mencampur daun salam kedalam gulai itu jarang diketahui publik selama ini.
Berikut disajikan beberapa manfaat “siharum” daun salam terhadap kesehatan yang perlu diketahui.
1. Menurunkan kadar asam urat
Daun salam mengandung senyawa aktif kuersetin, miristin dan mirisetin yang berperan dalam menurunkan dadar asam urat.
2. Menurunkan gula darah, kolesterol dan trigliserida
Antioksidan pada daun salam mendudkung tubuh untuk memproses insulin dengan lebih efisien, sehingga menjadi pilihan bagi penderita diabetes.
3. Penghilang rasa sakit
Daun salam juga berfungsi melancarkan sirkulasi darah sehingga menimbulkan rasa nyaman dan menghilangkan rasa sakit.
4. Mengurangi stres dan rasa cemas
Zal linalol yang terdapat pada daun salam, mampu menurunkan hormon stres dalam tubuh.
5. Mencegah hipertensi
Daun salam mengandung flavonoid yang cukup tinggi, bisa menjadi alternatif dalam menurunkan tekanan darah dalam tubuh.
6. Meningkatkan kesehatan jantung
Asam caffeic yang ditemukan pada daun salam adalah senyawa organik penting dalam meningkatkan kesehatan jantung. Asam caffeic berfungsi menghilangkan koleterol jahat pada sistem kardiovaskular.
7. Meningkatkan kekebalan tubuh
Kandungan vitamin B6, B12, C dan D yang terdapat pada daun salam mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Vitamin C juga ampuh menangkal radikal bebas.
Itulah diantara manfaat daun salam dilansir dari yankes.kemkes.go.id selain harum aromanya, juga telah menjadi sebuah kearifan lokal sebagai tradisi turun temurun bagi ibuk-ibuk didapur.
Statusnya yang hanya untuk menghilangkan anyir pada gulai, ternyata memilki khasiat yang tak bisa dianggap sepele.
Sebagai tanaman rempah, pemilik nama Latin Syzygium polyanthum tersebut telah menjadi syarat yang mendatangkan manfaat sekaligus khasiat bagi yang mengkonsumsinya.
Semoga bermanfaat.
(AG)